KUSSUSANI
Hilang Keseimbangan saat Berwisata Sepeda
Husin diajak Paman Kikuk dan teman-teman kantornya tur sepeda gunung di jalur wisata sepeda . Hi hi hi… Asta tak mau ketinggalan! “Kita akan melewati jalur pemula. Jalur ini aman dan memiliki pemandangan indah,” Pak Pemandu menjelaskan.
KUSSUSANI
Hilang Keseimbangan saat Berwisata Sepeda
Paman Kikuk dan rombongan mulai bersepeda. Wah, asyik, deh! Rombongan sepeda mereka melintasi sungai, sawah, dan perumahan penduduk. Jadi, sambil berolah raga, mereka juga bisa menikmati keindahan alam.
KUSSUSANI
Hilang Keseimbangan saat Berwisata Sepeda
Tiba-tiba, mereka melihat rombongan lain masuk ke jalur roller coaster . “Ayo, kita lewat jalur itu!“ usul Paman Kikuk. “Jalur itu berupa turunan dan tanjakan tajam yang berbahaya. Hanya pesepeda profesional yang boleh melintasinya!” kata Pak Pemandu.
KUSSUSANI
Hilang Keseimbangan saat Berwisata Sepeda
“Huuu, enggak seru!” gerutu Paman Kikuk. Diam-diam, Paman Kikuk memisahkan diri dari rombongannya. Dia mengikuti rombongan pesepeda profesional. Guk, guk, Asta menyalak mengingatkan. “Ssst, jangan berisik, Asta!” bisik Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Hilang Keseimbangan saat Berwisata Sepeda
Paman Kikuk memasuki jalur roller coaster . Waaa… ternyata benar, jalanannya licin dan menukik tajam! Paman Kikuk kesulitan mengendalikan sepedanya. Sepedanya oleng. “Hwaaa!” Paman Kikuk hilang keseimbangan.
KUSSUSANI
Hilang Keseimbangan saat Berwisata Sepeda
Gubrakk! Paman Kikuk jatuh terjerembab. Asta langsung melompat dari sepeda. “Aduuuh!” rintih Paman Kikuk. Kakinya lecet-lecet. Guk, guk! Asta menyalak keras-keras. Untunglah, para pesepeda di depan Paman Kikuk mendengar salakan Asta.
KUSSUSANI
Hilang Keseimbangan saat Berwisata Sepeda
Para pesepeda segera menolong Paman Kikuk. Mereka membawa Paman Kikuk menuju saung peristirahatan. Rupanya di sana, Husin dan teman-teman Paman Kikuk sudah menunggunya. Termasuk, Pak Pemandu yang tampak kesal.
KUSSUSANI
Hilang Keseimbangan saat Berwisata Sepeda
“Bukankah sudah saya peringatkan, jangan memisahkan diri dari rombongan!” marah Pak Pemandu. Paman Kikuk cuma menunduk diam. Aduuuh, betul-betul sial dia. Sudah sakit, kena marah pula! (Cerita : Dwi /Ilustrasi: Sabariman R.)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Tren di Instagram, Ini Cara Membuat 'What You Know of Me ChatGPT'?
KOMENTAR