Nasi jamblang merupakan salah satu makanan khas Cirebon, Jawa Barat. Panganan murah meriah ini ternyata memiliki peran tertentu dalam sejarah, lo, teman-teman. Bagaimana ya, ceritanya? Yuk, simak berikut ini!
Asal-usul nama
Nasi jamblang disebut juga sebagai sega jamblang oleh masyarakat setempat. Jamblang merupakan nama sebuah desa di bagian barat Cirebon. Dari sanalah panganan ini berasal.
Awal munculnya nasi jamblang di Cirebon
Pada zaman penjajahan Belanda, banyak para pekerja paksa yang ditugaskan membangun jalan, termasuk jalan Anyer hingga Panarukan. Pembangunan jalan raya Daendels melibatnya banyak pekerja paksa, dan proses pembangunannya melewati daerah Cirebon, sehingga nasi jamblang kemudian menjadi nasi yang diperuntukkan bagi para pekerja tersebut.
Harga yang murah dan pilihan lauk beragam
Nasi jamblang termasuk pilihan kuliner murah-meriah, teman-teman. Sebab pada zaman dahulu, pembelinya adalah para buruh dan kuli angkut. Beberapa pilihan lauk yang biasanya dihidangkan adalah semur daging, kentang, perkedel, telur, ikan asin, tahu/tempe, semur ikan, dan berbagai lauk lainnya.
Lauk nasi jamblang dihidangkan dalam bentuk prasmanan, sedangkan nasinya sendiri dibungkus menggunakan daun jati. Penggunaan daun jati untuk membungkus nasi jamblang juga ternyata tidak sembarangan, lo. Sebab para pedagang nasi jamblang sudah memperhitungkan agar nasi tersebut lebih tahan lama, dan daun jati adalah salah satu jenis daun yang bisa membuat nasi tetap pulen.
Kini, jika teman-teman mampir ke Cirebon dan berkunjung ke warung nasi jamblang, harga seporsi nasi beserta lauk hanya Rp 10.000,- hingga Rp 30.000,- tergantung lauk yang dipilih.
Nasi jamblang legendaris di Cirebon
Ada banyak penjual nasi jamblang di kota Cirebon, namun hanya beberapa di antaranya yang benar-benar merupakan nasi jamblang legendaris, teman-teman. Salah satunya adalah Nasi Jamblang Pelabuhan, yang lokasinya di dekat Pelabuhan Cirebon yang sudah ada sejak tahun 1990.
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR