Siapa suka makan cokelat? Saat makanan ini masuk ke dalam mulutmu, hmmm..nyam..nyam.. enak sekalii..! Hampir tidak bisa berhenti kalau sudah memakannya. Tetapi bagaimana dengan sejarah cokelat, ya?
Asal-usul cokelat
Makanan ini sangat disukai semua kalangan, anak-anak, orang tua, bahkan kakek nenekmu di rumah. Betuuuul sekali, cokelat. Siapa yang setuju kalau cokelat makanan lezat? Hi..hi..hi..
O ya, cokelat ini ditemukan sekitar 4000 tahun lalu di Mesoamerika. Tanaman cokelat pertama kali ditanam pada masa peradaban Mokaya dan Olmec. Hasil ini diperkuat oleh penemuan arkeolog yang menemukan tanaman kokoa di pinggiran sungai Onrico. Pada masa itu, biji kokoa terkenal dengan sebutan Theobroma Cocoa. Sst..menurut kabar, cokelat menjadi makanan para dewa-dewa di Meksiko, lo. Wow!
Cokelat mulai dikenal
Biji cokelat ini, dahulu kala dijadikan sebagai alat pembayaran, lo. Dari sinilah, cokelat mulai dikenal dunia. Ketika itu, Christoper Colombus penemu benua Amerika yang lahir di Spanyol, membawa biji-biji kakao dari kapalnya. Nah, dari situlah, awal mula cokelat masuk benua Eropa. Sejak saat itu permintaan cokelat meningkat. Cokelat semakin terkenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tanaman kakao ini banyak ditemukan di provinsi Sulawesi. Bahkan area perkebunan kakao di Indonesia paling luas di dunia. Wiii..hebat!
Berbagai olahan cokelat
Coba sebutkan apa saja makanan dan minuman yang bisa diolah dari cokelat? Ada es krim, permen cokelat, susu, bolu, hmmm masih banyak lagi, ya! Eits.. sekarang cokelat tidak hanya diolah menjadi makanan dan minuman saja, lo. Cokelat, kini bisa dicampurkan sebagai perawatan rambut dan tubuh. Ada masker cokelat, lulur cokelat, wah asiikk.. Tapi cokelatnya yang satu ini tidak bisa, dimakan, ya!
Bagaimana, manis bukan cerita cokelat di dunia itu? Hm.. padahal kata ‘cokelat’ itu berasal dari kata ‘Xocolatl’ artinya adalah minuman pahit. Wah, tapi rasanya tak sepahit, namanya, ya!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR