Acara pelepasan tukik (anak penyu) memang menyenangkan. Melihat mereka berjalan mendekati ombak membuat jantung berdebar dan berharap, “Semoga mereka selamat dan bisa tumbuh dewasa!” Tetapi tahukah kamu, kalau melepaskan tukik itu tidak boleh sembarangan? Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.
Malam hari
Selama ini, acara pelepasan tukik selalu dilakukan di siang hari. Padahal, menurut Kak Rizya Ardiwijaya, Coral Reef Conservation Specialist dari The Nature Conservancy (TNC), tukik yang sudah menetas akan mendekati lautan dengan sendirinya pada malam hari. Tujuannya untuk menghindari predator.
Jadi, pelepasan tukik di siang hari merupakan sesuatu yang kurang tepat, karena kebanyakan predator mencari makan pada siang hari.
Bergerombol
Ketika menetas, para tukik akan pergi ke laut secara bergerombol. Pergi secara bergerombol lebih aman, daripada pergi sendirian. Kalaupun ada yang termangsa, setidaknya masih ada beberapa tukik yang selamat.
Tapi, jika kita hanya melepas satu atau dua ekor, kemungkinan tukik untuk dimangsa akan semakin besar dan kemungkinan untuk selamatnya akan semakin kecil.
Setelah menetas
Beberapa tempat penangkaran penyu selalu menempatkan tukik yang baru menetas di dalam sebuah bak. Setelah itu, barulah tukik dilepaskan ke laut lepas. Ternyata, cara itu salah! Tukik yang sudah menetas harus segera dilepaskan ke laut lepas.
Saat menetas, tukik sudah punya cadangan makanan untuk dirinya sendiri. Menurut Kak Rizya, cadangan makanan itu bisa bertahan hingga satu minggu.
Jika tukik yang sudah menetas ditempat dulu di dalam bak, bisa-bisa cadangan makanan itu habis ketika ia berada di bak. Jika sudah begitu, tukik tidak punya cadangan makanan saat dilepaskan ke laut. Hal itu bisa memengaruhi kemampuan bertahan hidup tukik, lo.
Jadi, sebelum melepas tukik ke laut, pastikan dulu kamu tahu caranya, ya, teman-teman.
Sumber: Kompas.com, Foto: pixabay.com
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR