Tradisi minum teh terdapat di berbagai negara. Namun, tiap negara memiliki tradisi minum teh yang berbeda-beda. Setiap tradisi memiliki keuinikan sendiri. Yuk, simak tradisi minum teh di beberapa negara Asia.
Jepang
Sejak abad ke-12, masyarakat Jepang sudah mengenal teh matcha yang terbuat dari bubuk teh hijau. Tetapi, mereka baru mengenal tradisi upacara minum teh di abad ke-16. Tradisi ini berlangsung selama empat jam dan masih dilakukan oleh masyarakat Jepang sampai sekarang.
Teh biasanya disiapkan khusus oleh orang yang mendalami seni upacara minum teh. Ruang untuk minum teh disebut chashitsu. Sebelum meminum teh, posisi mangkuk teh tidak boleh berada di bawah mulut untuk menghormati karya lukis yang ada pada mangkuk teh. Teh disajikan dengan kue manis untuk menetralkan rasa pahit teh.
Tibet
Tibet memiliki minuman khas yang bernama Po Cha. Minuman ini terbuat dari campuran teh dan mentega. Penyajian minuman ini sangat unik. Daun teh dituang ke dalam sebuah tempat berbentuk silinder. Kemudian, ditambahkan garam dan mentega dari susu sapi khas Tibet. Campuran itu dimasak selama berjam-jam hingga mengental. Lalu, teh akan berwarna cokelat kemerahan. Di atasnya, terdapat buih mentega tebal.
Saat di perjamuan minum teh, tuan rumah akan menghidangkan Po Cha. Tamu yang disuguhkan minuman ini, harus menghabiskan tiga cangkir Po Cha. Jika tidak, tuan rumah akan merasa tersinggung, dan tamu dianggap sombong.
Tiongkok
Masyarakat Tiongkok sangat mengutamakan rasa dan aroma teh. Proses upacara minum teh di negeri ini pun unik. Terdapat dua wadah yang digunakan dalam tradisi minum teh ini, yaitu gelas dan mangkuk. Gelas untuk menghirup aroma teh, dan mangkuk untuk meminum air teh.
Daun teh dimasukkan hingga menutupi lingkaran dasar poci yang terbuat dari tanah liat. Poci diletakkan di atas mangkuk besar, lalu dituangi air mendidih hingga luber dan tertampung ke mangkuk besar. Kemudian poci ditutup selama beberapa menit.
Setelah terendam sempurna dan aromanya keluar, air teh dituang ke gelas lalu dipindahkan ke mangkuk. Setelah memindahkan air teh, tamu menghirup aroma teh dari gelas sebagai tanda penghormatan pada tuan rumah. Setelah itu tamu baru bisa meminum teh.
Penulis | : | Danastri Permata Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR