Di antara sekian banyak tumbuhan di dunia, Victoria amazonica atau dikenal teratai raksasa adalah salah satu tumbuhan air yang mempunyai keunikan tersendiri. Selain daunnya dapat tumbuh hingga mencapai diameter 3 meter. Ada 5 fakta yang perlu kamu ketahui seputar teratai raksasa.
1. Dengan bagian atas daun ini berwarna hijau dan bagian bawahnya berwarna marun, teratai raksasa ini mampu menahan beban hingga 10 kg atau setara dengan berat badan balita. Bagian tangkai dari teratai ini bisa mencapai 7 meter dengan jumlah daun 5 sampai 9 helai setiap individu tanaman.
2. Pada saat mekar di malam hari, teratai raksasa yang mendapat julukan Ratu Malam akan mengeluarkan wangi yang menyerupai bau nanas. Karena itu banyak kumbang yang datang dan masuk ke dalam bunga, untuk melakukan penyerbukan. Sayang, bunga teratai raksasa yang indah itu hanya bisa bertahan selama 48 jam.
3. Pola struktur bawah daun tanaman teratai raksasa ini menjadi inspirasi desain dari istana Joseph Paxton's Crystal pada tahun 1851 pada Great Expedition di London.
4. Walau terlihat begitu tenang, siapa sangka jika teratai raksasa mempunyai senjata tajam sebagai pelindung. Bila merasa terancam keselamatannya, senjata berupa duri yang menempel di permukaan bawah daun, tangkai daun, tangkai bunga dan kelopak bunga, siap menusuk sampai rasa panas dan gatal pada mereka yang mengganggu.
5. Setelah beberapa kali mencoba memindahkan teratai raksasa dari habitat asli ke lokasi berbeda untuk dikembangkan. Akhirnya di tahun 1846, 2 orang dokter; Rodie dan Lucky kembali mencoba mengirim beberapa biji teratai raksasa dari sungai Demerara ke Inggris. Kiriman itu tiba tanggal 28 Februari 1848. Mereka ternyata lebih beruntung dibanding 2 orang sebelumnya. Rodie dan Lucky berhasil menumbuhkan teratai raksasa yang berbunga untuk pertama kalinya di Eropa tanggal 08 November, dan dipersembahkan kepada Ratu Victoria. Dari tanaman itulah cikal bakal teratai raksasa tersebar ke taman-taman di Eropa, Asia dan Amerika. Kebun Raya Bogor mendapat kiriman teratai ini dari kebun Raya Amsterdam pada tahun 1860.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Eka Kartika |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR