Sudah lihat google doodle hari ini? Ada gambar mata dan jajaran huruf yang biasa digunakan untuk tes kesehatan mata. Nah, ternyata hal ini berkaitan dengan ulang tahun ke 181 Ferdinand Monoyer, seorang ahli kesehatan mata. Mari kita kenalan dengan ilmuwan satu ini.
Oftalmologis terkenal dari Prancis
Oftalmologi adalah pakar medis yang khusus menangani diagnosis, penangan, pencegahan kerusakan, dan cedera mata. Ferdinand Monoyer yang lahir 9 Mei 1836 di Lyon merupakan salah satu oftalmologis paling terkenal dari Prancis. Artinya, tahun ini ia sudah berusia 181 tahun.
Ia adalah orang yang mengembangkan diopter, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur daya penglihatan. Bahkan, alat yang diciptakannya itu masih digunakan sampai saat ini.
Diopter
Teman-teman sudah pernah mengukur kesehatan matamu dengan diopter?
Diopter berfungsi mengukur jarak mata sebenarnya yang teman-teman butuhkan untuk membaca teks. Diopter disebut juga bagan Monoyer. Ferdinand Monoyer merancang bagan itu dengan setiap baris huruf dari yang terkecil sampai yang terbesar. Tujuannya adalah mengukur kemampuan mata.
Ferdinand Monoyer juga mengubah tipografi atau jenis huruf yang menurutnya kurang cocok untuk menguji ketajaman mata. Jika kamu ingin menilai ketajaman mata seseorang menggunakan bagan Monoyer, dia harus sanggup mengidentifikasi sebanyak mungkin huruf yang ada di bagan itu. Semakin banyak dan semakin kecil huruf yang bisa diidentifikasinya, artinya semakin baik penglihatannya.
Mengikuti jejak orang tua
Keahliannya Ferdinand Monoyer ternyata warisan yang berasal dari kedua orang tuanya. Selain keahlian di bidang kesehatan, dia juga memiliki ahli di bidang fisika medis. Ketertarikannya di bidang kesehatan ini diturunkan dari Ayahnya yang berprofesi denagan dokter militer di Prancis.
Pada 1871, Monoyer merupakan pakar fisika medis di Fakultas Kedokteran Universitas Strasbourg di kawasan Prancis bagian timur. Setelah itu, pada 1872 Monoyer memimpin klinik mata milik Fakultas Kedokteran Universitas Nancy.
Sejak 1877 sampai 1909, ia menjadi profesor bidang fisika medis di Fakultas Kedokteran Universitas Lyon. Selama hidup, Monoyer sangat aktif melakukan riset dan menerbitkan jurnal-jurnal ilmiah, terutama berhubungan dengan kesehatan mata. Beberapa di antaranya terkait perlakuan medis terhadap tunanetra, penelitian penyakit katarak, skala tifografi untuk mengukur ketajaman visual, sampai pembahasan tentang fermentasi.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR