Bintang Malam datang berkunjung ke Negeri Dongeng . Sultan Ali, ayahnya, mengantamya. "Bintang Malam, ayo, kita main!" ajak Oki gembira. Tapi Bintang Malam tampak lesu.
KUSSUSANI
Bermain gantole
"Ayahku harus pergi ke negeri lain. Tidak bisa menemaniku di sini," keluh Bintang Malam. Oh, Oki dan Nirmala kini mengerti, mengapa Bintang Malam sedih.
KUSSUSANI
Bermain gantole
"Sudahlah jangan sedih! Kami akan menemanimu bermain. Yuk kita ke ruang bermain!" ajak Oki. Tapi, di ruang bermain, Bintang Malam tetap saja melamun dan menyendiri.
KUSSUSANI
Bermain gantole
"Hmm, kau mau main gantole?" tanya Nirmala pada Bintang Malam. "Main gantole? Memangnya kau punya gantole?" tanya Bintang Malam tak percaya. Oki juga terbelalak heran.
KUSSUSANI
Bermain gantole
Nirmala hanya tersenyum. la lalu mengajak Bintang Malam, Oki, dan beberapa kurcaci ke atas bukit. Nirmala menyuruh mereka memetik daun dan tumbuhan sulur.
KUSSUSANI
Bermain gantole
Nirmala lalu mengajari mereka merangkai daun dan tumbuhan sulur. Lihatlah! Mereka berhasil membuat gantole mungil dari daun. Nirmala lalu menyulap, "Sim salabim!"
KUSSUSANI
Bermain gantole
Wow, kini gantolenya jadi besar. Bintang Malam, Oki, dan kurcaci lainnya segera menaiki gantole masing-masing. Tak lama kemudian.... "Asyiiik!" teriak Bintang Malam gembira. Wah, Bintang Malam sudah melupakan kesedihannya. Permainan barunya ini memang asyik. Kurcaci-kurcaci juga sangat gembira. Terima kasih Nirmala. (Cerita: Vanda Parengkuang; Ilustrasi: Iwan Darmawan).
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR