Gunung Tambora terletak di Nusa Tenggara Barat. Gunung ini pernah meletus dahsyat pada tahun 1815. Apa saja fakta – fakta Gunung Tambora yang begitu hebat ini?
1. Gunung Tambora mulai batuk – batuk pada 5 April 1815 dan meletus tanggal 10 April 1815. Letusannya mengeluarkan sekitar 50 – 150 kilometer kubik magma. Getaran akibat letusannya mengguncang bumi hingga jarak ratusan mil. Konon, letusan Tambora empat kali lebih kuat dari letusan Krakatau tahun 1883.
2. Musibah meletusnya Gunung Tambora menelan korban sebanyak 70.000 – 100.000 orang, baik di Sumbawa maupun berbagai tempat lainnya. Tak hanya itu saja, akibat letusan itu juga mengakibatkan perubahan iklim yang begitu drastis di dunia. Sebab setahun setelah letusan, debu hasil letusan mengakibatkan musim dingin cukup panjang di Eropa. Akhirnya kala itu ada sebutan tahun tanpa musim panas (The Year without Summer).
3. Tiga kerajaan lokal, yaitu Pekat, Sanggar, dan Tambora hilang akibat letusan Tambora yang dahsyat. Hal itu terbukti dengan adanya penemuan sisa – sisa peradaban. Seperti perunggu, tembikar, dan kaca pada tahun 2004. Pada tahun 2010, ditemukan rangka rumah dari kayu, benda-benda perabotan, keris, keramik, alat tenun, dan perhiasan sebagai bukti adanya kerajaan Tambora dan Pekat.
4. Awalnya GunungTambora berbentuk kerucut dengan ketinggian 4.000 meter. Namun akibat letusan, puncaknya terpangkas menjadi 2.851 mdpl (meter di atas permukaan laut). Tambora memiliki kawah terbesar di Indonesia (The Greatest Crater in Indonesia) dengan lebar kawah 7 kilometer, keliling kawah 16 kilometer, dan kedalaman kawah dari puncak sampai dasar kawah kedalaman 800 meter.
5. Tambora konon ada hubungannya dengan kekalahan Napoleon Bonaparte, lo. Ini disampaikan dalam teori yang dibuat Napoleon Society. Kekalahan Napoleon dipengaruhi oleh bencana iklim yang ditimbulkan oleh Tambora. Hujan dan badai di malam pertempuran diikuti oleh dinginnya suhu (padahal hari itu sudah masuk musim panas) telah menyebabkan pasukan Napoleon terjebak dalam lumpur yang menyebabkan pasukan kavaleri dan amunisi meriam tidak dapat digunakan. Padahal waktu itu pasukan Napoleon sangat banyak dibandingkan lawan.
6. Sekarang, Gunung Tambora ramai dikunjungi oleh para wisatawan dalam dan luar negeri. Sebagian ada yang melakukan pendakian melalui jalur resmi, dan sebagian ada yang lebih memilih menikmati berbagai Festival Pesona Tambora yang seringkali digelar oleh pemerintah setempat.
Penulis | : | Eka Kartika |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR