Pulau Sumatera punya beberapa legenda, misalnya Legenda Malin Kundang dan Legenda Danau Toba. Selain dua legenda itu, Pulau Sumatera juga punya legenda lain. Namanya legenda Tapak Tuan. Legenda ini mengisahkan asal-usul telapak kaki raksasa yang tercetak di dekat pantai.
Aceh
Telapak kaki raksasa itu berada di Aceh, tepatnya di Tapaktuan, Ibukota Aceh Selatan. Dari Banda Aceh, jaraknya sekitar 500 kilometer. Kembali ke legenda! Telapak kaki itu memiliki lebar 2,5m dengan panjang 6m. Oiya, telapak kaki ini hanya ada satu, tepatnya sebelah kanan.
Legenda masyarakat
Menurut cerita masyarakat sekitar, pada zaman dulu ada seseorang bernama Syech Tuan Tapa. Dia suka bersemedi di bukit (kini disebut Gunung Tuan). Tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya.
Tak jauh dari lokasi itu, ada sebuah bukit (kini disebut Gunung Alur Naga). Ditempat itu hidup dua ekor naga dan seorang anak perempuan. Anak perempuan itu adalah bayi yang terapung di lautan. Setelah diselamatkan, bayi perempuan itu dirawat oleh sang naga.
Di suatu tempat lain... ada sebuah kerajaan. Raja dan ratunya telah kehilangan seorang anak perempuan. Raja dan Ratu itu mendengar kabar kalau di sebuah bukit yang kini disebut Gunung Alur Naga ada seorang anak perempuan.
Mendengar kabar itu, raja pun memutuskan untuk berlayar dan mencari tahu mengenai anak perempuan itu. Setelah sampai di tempat tujuan, Sang Raja langsung mencari tahu identitas anak perempuan itu.
Ternyata... anak perempuan itu memiliki tahi lalat di perutnya, sama seperti tanda lahir yang dimiliki anaknya yang hilang. Sang Raja pun yakin kalau anak perempuan itu adalah anaknya yang hilang. Ia meminta izin kepada Sang Naga untuk membawa anak perempuan itu.
Tapi sayang, kedua Naga itu tidak memberikan izin. Akhirnya, Sang Raja nekad membawa anak perempuan itu berlayar. Saat tahu anak perempuan itu dibawah kabur, kedua naga itu langsung mengejar Sang Raja. Dan... pertempuranpun terjadi.
Pertempuran itu terjadi di dekat tempat Syech Tuan Tapa bersemedi. Karena merasa terganggu, akhirnya Syech Tuan Tapa pun ikut ke dalam pertarungan itu untuk menyelamatkan anak perempuan yang ada di sana.
Ketika Syech Tuan Tapa akan melompat menuju tempat pertarungan, ia menginjakkan kaki kanannya untuk berancang-ancang. Jadi, jejak kaki raksasa yang ada itu dipercaya sebagai jejak kaki milik Syech Tuan Tapa.
Selain menyelamatkan anak perempuan, Syech Tuan Tapa juga menyelamatkan Sang Raja. Tapi sayang, Sang Raja tidak bisa kembali ke tempat tinggalnya karena kapal yang ia gunakan terbelah menjadi dua. Oiya, tak jauh dari lokasi itu, ada bukit karang yang bentuknya mirip seperti kapal terbelah.
Itulah sekilas legenda tentang telapak kaki raksasa yang ada di Aceh.
Foto: Kompas.com
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR