Melawan rasa ketakutan yang berlebihan (fobia) memang tidaklah mudah. Sebab butuh perjuangan, semangat dan dukungan orang-orang terdekat untuk mengalahkan fobia. Seperti yang pernah dialami oleh Arya Pradhana, siswa SMPN 1 Bogor. Berkat kerja keras, Arya berhasil mengalahkan rasa ketakutan itu menjadi sesuatu yang positif dan membanggakan.
Arya, fobia terhadap air yang dalam
Fobia terhadap air yang dalam, seperti di kolam renang dan lautan dialami oleh Arya ketika masih berusia 9 tahun. Hal itu terungkap dan semakin terlihat oleh kedua orang tuanya, saat Arya diajak berlibur ke pantai di daerah Belitung yang terkenal dengan keindahan alam laut. Bukannya senang, namun Arya justru memperlihatkan wajah penuh kecemasan serta begitu ketakutan. Tak hanya itu saja, setiap kali diajak ke kolam renang pun Arya juga memilih untuk bersembunyi dibalik badan ibunya daripada berbaur bersama pengunjung kolam.
Belajar mengatasi rasa takut (fobia)
Karena merasa prihatin dengan fobia yang dialami oleh Arya. Maka kedua orang tuanya, Ibu Popi dan Bapak Agus Supratno membujuk Arya untuk les berenang. Semua itu semata-mata demi mengalahkan rasa takut tersebut. Awalnya memang cukup berat, karena rasa ketakutan itu tetap saja di alami. Namun, berkat tekad serta niat, ditambah kesabaran pelatih serta kedua orang tuanya, Arya pun berhasil mengatasi rasa takut (fobia) dan malah ketagihan jika berada dalam air kolam.
Tak puas sampai disitu saja, Arya juga mempelajari teknik menyelam yang baik, dan sempat mengikuti kelas khusus bagi penyelam. Sehingga pada usia 11 tahun, Arya berhasil mengkantongi lisensi internasional. Sebagai hadiah, maka kedua orang tuanya mengajak liburan ke lembah Bunaken. Kali ini, Arya begitu menikmati dan melakukan penyelaman hingga di kedalaman 17 meter Arya bertemu dengan penyu laut berukuran besar, lo.
Ikut perlombaan menyelam di laut, disengat ubur - ubur
Pertama kali mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) laut pada tahun 2012, membawa pengalaman yang tak terlupakan bagi Arya yang saat itu berusia 10 tahun. Karena selain merupakan peserta paling kecil, Arya merasa bahagia dapat melihat secara langsung beraneka binatang laut. Hal itu ia ceritakan kepada Ibunya usai lomba, sambil ditandu oleh tim kesehatan, akibat tubuhnya penuh luka akibat sengatan ubur-ubur.
Menjadi Atlet Pelatda Junior dan dipersiapkan untuk PON 2020
Baru beberapa waktu lalu menjuarai Kejurnas Fin Swimming antar Provinsi yang digelar di Kota Kembang Bandung, Arya mendapat nilai terbaik dan meraih 2 Emas, 1 Perak dan 2 Perunggu. Kini, penggemar pelajaran science dan astronomi yang sekarang duduk di bangku kelas 3 SMPN 1 Bogor ini tercatat sebagai salah satu Atlet Pelatda Junior dan tengah mempersiapkan diri untuk Pekan Olahraga Nasional 2020 (PON). Semoga sukses, Arya.
Nah teman – teman, ayo semangat dan kalahkan rasa takutmu agar kamu menjadi anak pemberani, berprestasi dan membanggakan bagi orang tua seperti Arya Pradhana.
Penulis | : | Eka Kartika |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR