Saat bulan puasa seperti saat ini, nata sering disantap sebagai hidangan buka berbuka puasa. Nata biasanya dicampur dengan sirup, es buah, dan sering dijadikan sebagai makanan pencuci mulut.
Kaya serat
Nata dikenal sebagai makanan kaya serat. Nata berasal dari bahasa Latin, yakni Natere yang artinya terapung. Nata sudah lama populer di Filipina, dan menjadi hidangan yang digemari oleh masyarakatnya. O ya, nata adalah makanan yang rendah kalori, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Butuh bakteri
Nata adalah makanan yang mengandung gula dan asam dari hasil bentukan mikroorganisme, Acetobacter xylinum namanya. Kalau dilihat menggunakan mikroskop, nata itu terdiri dari lapisan benang-benang halus. Nah, bakteri Acetobacter xylinum ini berfungsi untuk mensintesiskan kandungan gula pada bahan utama nata, contohnya seperti, air kelapa.
Jenis-jenis nata
Rupanya, jenis nata itu tidak hanya satu macam saja, lo. Nata itu banyak jenisnya, tergantung bahan dasarnya. Mm.. pasti yang paling sering kamu makan itu nata de coco, ya kan? Kalau nata de coco adalah salah satu jenis nata yang dibuat dengan bahan dasar air kelapa. Jenis-jenis nata itu banyaak, ada nata de cacao, nata de cassava, nata de pina, nata de banana, nata de aren, dan nata de soya.
Banyak serat
Selain jenisnya yang beraneka ragam, nata juga memiliki kandungan serat yang bermanfaat bagi metabolisme tubuh kita. Di dalam tubuh, serat dibedakan menjadi 2, yakni serat larut dan serat tidak larut. Nah, nata adalah salah satu contoh serat larut. Serat larut, berfungsi untuk mengikat lemak, sehingga lemak tidak diserap oleh tubuh tetapi dikeluarkan bersama feses. Serat larut juga berperan sebagai penurun kolesterol, sembelit, mengendalikan berat badan, dan juga mencegah kanker.
Selain lezat, ternyata nata kaya akan gizi, ya! Slurp, glek, glek...
Foto : tradekorea.com
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR