Tahu… Tahu… Tahunya masih panas! Hmm, haruuum. Lo, kok, ada tahu Sumedang di Kuningan, nih. Eits, ini bukan tahu Sumedang, lo! Ini namanya tahu Lamping atau dikenal juga dengan tahu kopeci.
Tahu lamping
Nama Lamping itu diambil dari nama daerah di mana pabrik-pabrik tahu berada. Kawasan para penjual tahu ini tepatnya berada di Jalan Veteran. Di sepanjang jalan Veteran, terdapat banyak pabrik dan penjual tahu. Setiap kios tahu, punya pabrik tahu sendiri. Nah, tahu hasil produksi setiap pabrik dijual di kios tahunya sendiri. Biasanya pabrik tahu berada di belakang setiap kios tahu. Salah satu pabrik tahu yang terkenal adalah tahu kopeci.
Pembuatan tahu di pabrik tahu kopeci dimulai kira-kita pukul 03.00 atau 04.00 WIB setiap harinya. Dalam sehari sebanyak 2 kuintal kacang kedelai di sana diolah jadi tahu. Tahu yang diproduksi di sana adalah tahu putih. Di pabrik yang sederhana ini, terdapat banyak kuali besar berisi air mendidih. Kuali itu dididihkan di atas tungku kayu bakar. Proses pembuatan dimulai dengan penggilingan kacang kedelai, yang dicampur dengan air. Gilingan kacang itu lalu direbus di kuali besar. Hasil rebusan gilingan kacang itu adalah gumpalan-gumpalan sari kedelai. Nah, sari kedelai itu kemudian dipadatkan di cetakan kayu. Sesudah kepadatannya sempurna itu artinya sari kedelai sudah menjadi tahu. Pembuatan tahu yang dimulai sebelum subuh ini, akan berakhir sekitar pukul 12.00 WIB.
Mirip tahu Sumedang
Tahu-tahu yang sudah matang dari pabrik, akan dibawa ke kios depan pabrik. Sejak pagi hari pembeli sudah berdatangan, lo. Tahu ini dijual dengan harga Rp500,00 per buah dan dikemas dalam keranjang bambu. Tahu Lamping ini rasanya gurih dan lezat. Hmm, lalu apa bedanya dengan tahu Sumedang, ya? Tahu Sumedang yang sudah di goreng, biasanya kopong tengahnya. Nah, kalau tahu Lamping ini tidak kopong. Begitu kata para pembeli tahu Lamping.
Saat musim mudik lebaran, jalan Veteran ini macet, lo. Antrian pembeli tahu bisa mengular sampai puluhan meter. Wow! Dalam sehari bisa menghabiskan kacang kedalai lebih dari 4 kuintal, lo. Ck… ck…! Para pembeli biasanya menyantap tahu dengan lotong, tak ketinggalan cabai rawit.
Siapa yang sudah pernah mencicipi tahu lamping?
Teks : (Yanti*) Foto: Ricky Marti
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR