Paman Kikuk dan Husin mengunjungi gumuk pasir di pantai Parangkusumo. “Wah, indah sekali, Paman!” seru Husin. “Biasa aja, lagi. Ini, kan, cuma pasir. Apanya, yang indah?” tukas Paman Kikuk ketus.
KUSSUSANI
Jebakan Salah Alamat
“Idih, Paman, kok, gitu, sih? Kasihan, deh, Paman enggak bisa menikmati gumuk pasir,” ledek Husin. Husin berlarian ke sana kemari dan berguling-guling dengan gembira.
KUSSUSANI
Jebakan Salah Alamat
Paman Kikuk tampak bete melihat tingkah Husin. Tiba-tiba, Paman Kikuk tersenyum licik. Dia pergi ke balik gundukan pasir, lalu mulai menggali pasir.
KUSSUSANI
Jebakan Salah Alamat
Paman Kikuk berniat membuat jebakan untuk mengusili Husin. Setelah jebakan selesai, Paman Kikuk bergegas mencari Husin. “Sin, Sin! Sini, deh. Aku tunjukkan pemandangan yang indah!” panggil Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Jebakan Salah Alamat
“Weleh, tumben, Paman peduli pada pemandangan?” gurau Husin. “Iya, lah, Sin. Aku, kan, pengagum keindahan,” ujar Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Jebakan Salah Alamat
“Mana pemandangannya, Paman?” desak Husin. Paman Kikuk celingak-celinguk. Rupanya, dia lupa menandai tempat jebakannya. Tiba-tiba...
KUSSUSANI
Jebakan Salah Alamat
KROSAK! Wadaooo...! Paman Kikuk terperosok dalam jebakan yang dia buat. “Waduh, kok, aku yang terperosok? Mestinya kamu tadi berjalan di sebelah sini, Sin,” gerutu Paman Kikuk. “Kenapa mesti aku, Paman? Jangan-jangan, Paman yang membuat jebakan ini, ya?” selidik Husin. “Ngaku, deh....” Paman Kikuk tersenyum kecut. (Cerita : Joko SP./Ilustrasi: Sabariman)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Tren di Instagram, Ini Cara Membuat 'What You Know of Me ChatGPT'?
KOMENTAR