Olahraga ini membutuhkan stik, bola, dan lapangan luas. Biasanya dimainkan di ruang terbuka dan tertutup. Mmm... tapi sekarang, olahraga hoki bisa dimainkan di dalam air, lo. Wah seperti apa, ya?
Sejak 1950
Yap! Namanya adalah hoki. Biasanya olahraga ini dimainkan di lapangan terbuka, kadang-kadang tertutup (Indoor), tetapi olahraga hoki juga bisa dimainkan di lapangan yang berselimut es, lo. Hi...hi..hi.. Nah, sekarang, olahraga hoki bisa dimainkan di dalam air.
Bahkan sejak tahun 1950-an olahraga hoki air atau Underwater Hockey sudah mulai diperkenalkan. Penemunya adalah Alan Blake dari Southsea Sub-Aqua Club. Olahraga hoki air pertama kali dimainkan di kolam renang Eastney, Portsmouth, Inggris.
Cara bermain
Hoki air ini juga dikenal dengan sebutan “Octopush”. Cara bermainnya pun berbeda dengan hoki di darat. Hoki air memerlukan minimal dua wasit dalam setiap permainan, satu wasit berada di dalam air dan satu lagi berada di pinggir kolam. Setiap tim terdiri dari enam orang. Permainan dibagi dua babak, masing-masing berlangsung selama 15 menit. Karena bermainnya di dalam air, setiap tim harus pintar menyusun strategi. Siapa yang harus naik ke permukaan mengambil nafas atau yang tetap bertahan di dasar kolam untuk memasukkan bola ke dalam gawang. Kunci dari olahraga ini adalah kerjasama tim. Wah terdengar seru, ya?
Keterangan Gambar
Peralatan utama
Nah, sebelum memulai olahraga ini ada beberapa peralatan yang diperlukan. Seperti, baju berenang, sarung tangan, stik kayu dengan panjang 20-30 cm, bola atau yang disebut puck seberat 1,2 kg, fins (kaki katak), sarung tangan, masker, pelindung kepala, dan kaca mata berenang. O ya bermain olahraga hoki dilakukan dalam kolam berenang berukuran 15x22 meter atau 12x21 meter, dengan kedalam kolam antara 2-3 meter. Pelaratan ini harus dipakai jika ingin melakukan hoki air.
Sst, hoki air (Underwater Hockey) pertama kali mengikuti kejuraan olahraga Internasional pada tahun 1980, di Kanada. Siapa yang mau coba?
Teks : (Marisa*), Foto : creativecommons.org
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR