Peri-peri bunga datang ke Taman Bermain. Oki dan Nirmala menemani mereka. “Wah, asyik sekali, ya!” ujar mereka. Di Taman Bermain memang banyak sekali permainan yang asyik. Namun sayang, tubuh mereka terlalu kecil. Jadi tidak bisa menikmati permainan-permainan itu.
KUSSUSANI
Taman Bermain
“Nirmala, kami punya Taman bermain mungil,” ujar peri-peri bunga. “Wah, susah itu,” keluh Oki. “Ah, aku ada akal! Ki, ambillah mainan-mainan kecilmu!” ujar nirmala.
KUSSUSANI
Taman Bermain
Oki bergegas kembali ke rumahnya. Nirmala kembali ke istana. Ia mengeluarkan semua mainan mungilnya. “Ini pasti berguna untuk membuat Taman Bermain,” gumam Nirmala.
KUSSUSANI
Taman Bermain
Oki juga sibuk mengumpulkan mainan-mainan mungilnya. Mobil-mobilan, perahu-perahuan, kereta api. "Untuk apa, ya, mainan-mainan ini?" pikir Oki bingung.
KUSSUSANI
Taman Bermain
Oki dan Nirmala lalu mengajak peri-peri bunga ke taman. "Ki, bantu aku menyusun mainan-mainan ini!" ujar Nirmala. "Kita akan membuat Taman Bermain Mungil."
KUSSUSANI
Taman Bermain
Semua mainan kini tersusun rapi. Jadilah Taman Bermain Mungil. "Asyiik, sekarang kita punya Taman Bermain sendiri!" sorak peri-peri bunga gembira. Nah, lihatlah, kini peri-peri bunga asyik menikmati taman mereka. Nirmala dan Oki sangat gembira karena bisa membantu mereka. (Cerita : Vanda Parengkuan/Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
20 Contoh Kalimat dengan Kata Berantonim, Materi Bahasa Indonesia
KOMENTAR