“Bu Ega Bu Ega, Ahmad menangis Bu karena jatuh,” tiba-tiba beberapa anak menghampiri Bu Ega. Sari pun tidak jadi menanyakan karena Bu Ega bergegas menuju Ahmad yang menangis.
Sampai pulang sekolah Sari masih penasaran dengan gelas kosong yang dimaksud nenek dan kakek. Ntah kenapa kata-kata itu ingin Sari mengerti karena selama ini nasehat nenek dan kakek selalu membuat Sari merasa lebih baik.
“Kok anak Ayah bengong?” tiba-tiba Ayah mengagetkan Sari. “Nih, Ayah bawa jus jeruk,” kata Ayah sambil memberikan jus.
“Wah makasih Ayah! Sari sedang bingung,” kata Sari
“Bingung kenapa Sar?” tanya Ayah.
“Nenek bilang kalau mau jadi orang hebat, harus seperti gelas kosong. Maksudnya apa ya Ayah?” tanya Sari.
Ayah tersenyum mendengar pertanyaan Sari.
“Ayo coba habiskan jusnya sampai gelasnya kosong,” jawab Ayah.
Saat itu Sari memang sedang haus sehingga jus itu bisa segera dihabiskan. “Sudah Ayah,” jawab Sari.
“Kalau sudah kosong, bisa diisi jus lagi nggak?” tanya Ayah.
“Bisa dong,” jawab Sari.
“Bisa diisi apa lagi?” tanya Ayah.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR