Tempat parkirnya luas dan aman, pengurusnya ramah, gratis gula, kopi, dan air panas. Itulah yang akan ditemukan di Masjid Imaduddin oleh para pengendara yang sedang melintas di jalan raya Lintas Barat Sumatera pada ruas jalan antara Kota Agung – Bengkunat.
Karena keamanan dan kenyamanan terjamin, masjid ini menjadi tempat istirahat “isoma” (istirahat, solat, makan) favorit bagi para pengendara.
Pekon Way Kerap
Masjid Imaduddin yang dibangun pada tahun 2008 ini terletak di pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus.
Masjid ini terletak persis di kaki pegunungan Bukit Barisan Selatan, tepatnya di tikungan jalan ke arah pekon Way Kerap atau sebelum tanjakan Sedayu.
Dari arah Kota Agung ke Bengkunat, masjid ini terletak di sebelah kanan jalan, setelah melewati jembatan Semaka atau Polsek Semaka.
Di pekon Way Kerap, sebetulnya sudah ada dua masjid. Namun, seorang tokoh masyarakat Way Kerap ingin membangun sebuah masjid di pinggir jalan untuk para pengendara yang sedang melakukan perjalanan jauh. Sebelum dibangun masjid, dulu tempat ini adalah rumah panggung dari kayu.
Gratis minuman dan air panas
Masjid Imaduddin terkenal bukan karena kemewahan arsitekturnya. Masjid ini sangatlah biasa dan sederhana, namun selalu terjaga kebersihannya.
Selain itu pengurus masjid juga sangat ramah dan selalu menyapa tamu-tamu yang datang. Tidak lupa, pengurus juga menyediakan air panas, kopi, teh, dan gula secara gratis.
Selain bisa istrahat, makan, minum, mandi, dan salat, di masjid ini para tamu juga bisa mengecas handphone.
Air panas, teh, kopi, dan gula gratis ini berasal dari uang sumbangan atau infaq para tamu yang mampir ke masjid ini.
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR