Ia menawarinya Randi yang sedang kelaparan untuk makan bersamanya.
"Aku mencari saudara kembarku. Tadi dia dikejar buaya putih ke sini," Tolak Randi tegas."Oh saudara kembarmu baik-baik saja kok. Buaya putih itu baik hati. Nanti kamu bisa pergi menemuinya. Sekarang, makan saja dulu denganku," jawab putri putih itu sambil mengiris kue bolu krim.
Randi terpaku menatap kue yang diiris Putri Putih. Kelihatannya enaaaak sekali! "Lihat, aku beri kamu irisan yang terbesar dan kuberi krim banyak-banyak," rayu Putri Putih lagi. "Kemarilah, segigit saja,"
Akhirnya Randi tergoda mencicip kue itu. Rasanya lezat sekali. Kue itu disusul oleh pastel, bakso, somay, ayam panggang, semur, semuanya enak sekali! Randi terus makan.
Padahal itu makanan ajaib yang membuat orang yang memakannya akan melupakan segalanya. Putri Putih itu tersenyum pilu dan berkata, "Danau Tolire memanggil mereka yang rakus dan menguji mereka di sini. Sayang sekali kamu tidak lulus ujianku. Kau kukutuk tinggal di sini selamanya."
Rano yang ternyata dari tadi disihir agar tidak terlihat, memohon-mohon kepada Putri Putih untuk mencabut kutukan itu.
Putri Putih akhirnya tidak tega. Ia mengajukan syarat untuk membebaskan Randi, jika Randi bisa kembali mengingat Rano.
Wuah... kamu harus melihat betapa Rano berusaha agar Randi mengingatnya. Tetapi, Randi terus makan dan tidak mengacuhkan Rano.
Akhirnya, Rano putus asa dan siap diantar sendirian oleh si buaya putih. Tiba-tiba Randi menumpahkan segelas jus semangka dan berseru,
"Gawat tumpah! Rano bakal marah kalau ada yang tumpah!" Rano dan Putri Putih terkejut mendengarnya. Randi sibuk mengelap tumpahan jus semangka dengan bajunya.
"Rano, maaf, aku enggak sengaja," kata Randi kepada Rano sambil sibuk mengelap.
Rano tertawa, mengingat betapa seringnya ia memarahi Randi kalau saking rakusnya, makannya sampai berantakan!
Ternyata hal itu masuk sampai ke alam bawah sadar dan membuat Randi mengingatnya. Akhirnya siang itu si kembar diantar kembali oleh Buaya Putih ke daratan.
Kamu tahu apa yang terjadi saat mereka kembali? Randi sudah kembali lapar, tetapi saat ia hendak mengambil makaroni skotel terbesar, ia melihat sekelebatan buaya putih!
Randi jadi ingat untuk menawarkan makaroni skotel terbesar itu kepada orang lain. Pak Sillu tersenyum melihatnya.
Sumber: Arsip Bobo, Cerita: Pradikha Bestari, Ilustrasi: Yoan
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR