Tania terbang ke tengah hutan bersama capung sahabatnya. Ia mencari rumah keong yang kosong. Tania ingin bermain menjadi keong. Di hutan, ia bertemu Oki dan Nirmala.
KUSSUSANI
Mencari Rumah Keong Untuk Tania
"Kau ingin mencari rumah keong? Ayo, kami temani!" ujar Nirmala. Ia lalu mengayunkan tongkatnya, "Sim salabim!"Wah, Nirmala dan Oki menjadi kecil juga.
KUSSUSANI
Mencari Rumah Keong Untuk Tania
Setelah berputar-putar di hutan, tiba-tiba Tania berseru, "Hei, rumah keong itu indah sekali! Aku ingin memakai rumah keong itu!" Mereka lalu mendarat.
KUSSUSANI
Mencari Rumah Keong Untuk Tania
Tania bersiap-siap masuk ke rumah keong itu. Namun, "Hai, ada apa?" tiba-tiba kepala keong itu keluar. "Oh, maaf! Kusangka rumah keong ini sudah kosong," ujar Tania kecewa.
KUSSUSANI
Mencari Rumah Keong Untuk Tania
"Kurasa, rumah keong akan terlalu berat untukmu. Lebih baik sekarang kita ke rumah Bu Sulam!" usul Nirmala. Tania tidak mengerti maksud Nirmala. Tapi ia menurut saja.
KUSSUSANI
Mencari Rumah Keong Untuk Tania
Mereka lalu pergi ke rumah Bu Sulam. Nirmala menceritakan masalah Tania. Ow, Bu Sulam mengangguk. Lalu segera menyulam dengan benang berwarna-warni.
KUSSUSANI
Mencari Rumah Keong Untuk Tania
"Nan, ini rumah keongmu, Tania! Sudah jadi!" ujar Bu Sulam. Wow, senangnya Tania. Rumah keong sulaman itu ringan sekali. Dan bisa diikat di punggung Tania.
KUSSUSANI
Mencari Rumah Keong Untuk Tania
"Kalau ingin tidur, aku tinggal melipat kakiku ke dalam!" ujar Tania gembira. Eh, Bu Sulam juga tak lupa menjahitkan bando tanduk keong untuk Tania. Aih, lucunya! (Cerita: Vanda P./Ilustrasi: Iwan Darmawan)
KOMENTAR