Mengunjungi Taman Nasional Way Kambas, jangan lupa untuk mengunjungi Pusat Latihan Gajah. Sudah diketahui oleh umum, Taman Nasional Way Kambas memang terkenal dengan pelatihan gajahnya.
Di Pusat Latihan Gajah ini, para gajah liar dilatih untuk jadi gajah tunggang, gajah atraksi, gajah pengangkut kayu, dan gajah untuk membajak sawah. Pertunjukan yang bisa kita saksikan di sini adalah bagaimana para pelatih melatih gajah-gajah itu. Selain itu juga ada atraksi gajah main bola, gajah menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang, dan lain-lainnya.
Lokasi Pusat Latihan Gajah Way Kambas ini sekitar 9 Km dari pintu gerbang Plang Ijo. Pusat latihan gajah ini didirikan pada tahun 1985. Sampai saat ini telah berhasil mendidik ratusan gajah liar.
Selain Pusat Latihan Gajah, Taman Nasional Way Kambas juga punya spesies flora dan fauna yang cukup beragam. Taman nasional ini bisa dibilang mewakili ekosistem hutan dataran rendah. Hutan ini terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang dan semak belukar, serta hutan pantai.
Menurut www.dephut.go.id, jenis flora di Taman Nasional Way Kambas antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).
Sedangkan faunanya ada sekitar 50 spesies mamalia. Dia antaranya ada badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximussumatranus), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus).
Sedangkan spesies burung ada sekitar 406 macam. Di antaranya ada bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster). Di luar itu ada berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.
Selain atraksi gajah, Taman Nasional Way Kambas juga punya fasilitas penelitian dan penangkaran badak Sumatera di Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas. Kita pun bisa melakukan pengamatan satwa (bebe hutan, kuntul, risa, dan lain-lainnya) dengan menyusuri Sungai Way Kanan. Musim kunjungan terbaik adalah bulan Juli hingga September setiap tahunnya.
Lokasi ini bisa dimasuki lewat Jalan Raya Way Jepara. Ada beberapa rute untuk mencapai tempat ini jika menggunakan mobil. Dari Bandar Lampung ke Metro-Way Jepara waktu tempuhnya sekitar dua jam (112 km). Kalau dari Branti ke Metro-Way Jepara sekitar 1,5 jam (100 km). Sementara jika mengambil rute Bakauheni-Panjang-Sribawono-Way Jepara yang berjarak 170 Km, akan ditempuh dalam waktu 3 jam.
Namun, perjalanan jauh dan melelahkan itu pasti akan terobati sesampainya kita di Taman Nasional Way Kambas, terutama di Pusat Latihan Gajah-nya.
Teks: Wahyu; Foto: Ricky Martin/Bobo
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR