Paman Kikuk melihat film kung fu. Dia kagum sekali dengan jurus pukulan tanpa bayangan seorang tokoh film itu. “Aku juga bisa begitu,” gumamnya.
KUSSUSANI
Tinju Tanpa Bayangan
Paman Kikuk masuk ke kamar. Lalu, dia sibuk merancang sebuah alat. “Dengan alat ini, aku akan bisa melancarkan pukulan tanpa bayangan,” ujar Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Tinju Tanpa Bayangan
Keesokan harinya... “Sin, lihat, Sin,” kata Paman Kikuk pada Husin. SYUUUT... CPROT! Tiba-tiba es krim yang dipegang Husin menubruk hidungnya.
KUSSUSANI
Tinju Tanpa Bayangan
Paman Kikuk terkekeh melihat wajah Husin belepotan es. Asta pun tak luput diganggunya. Sosis di depannya di tinju tanpa bayangan hingga terpental.
KUSSUSANI
Tinju Tanpa Bayangan
“Ini namanya tinju tanpa bayangan. Ini alat penemuanku yang lebih canggih dari alat-alat si Batman,” pamer Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Tinju Tanpa Bayangan
“Kikuuuk, tolong bantu aku bawa kue tart ini!” seru Bibi Ndari dari atas becak. Paman Kikuk bergegas menghampiri Bibi Ndari.
KUSSUSANI
Tinju Tanpa Bayangan
Paman Kikuk mengulurkan tangan hendak membantu memegang kue tart, tapi... SYUUUT... JROT! Kue tart Bibi Ndari hancur terkena tinju Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Tinju Tanpa Bayangan
“Kikuuuk...! Apa yang kamu lakukaaan? Kamu hancurkan kueku!” hardik Bibi Ndari. Paman Kikuk kaget dan gemetar ketakutan dimarahi Bibi Ndari. Ada yang mau menolongnya? (Cerita: Joko SP./Ilustrasi: Sabariman)
KOMENTAR