“Agustusan tahun ini, aku akan pecahkan rekor egrang terbaik se-RT!” sumbar Paman Kikuk pada Husin. “Wah, tapi, perasaanku, kok, enggak enak, Paman...,” canda Husin.
KUSSUSANI
Naik Egrang Setinggi Pohon
“Ah, kamu memang selalu meragukanku, Sin!” gerutu Paman Kikuk. Paman Kikuk lalu sibuk memotong-motong bambu, menyiapkan egrangnya.
KUSSUSANI
Naik Egrang Setinggi Pohon
Agustusan pun tiba. Lapangan RT Paman Kikuk ramai sekali. aneka lomba digelar di sana. Termasuk ketrampilan mengendalikan egrang.
KUSSUSANI
Naik Egrang Setinggi Pohon
Nama Paman Kikuk dipanggil, tetapi dia malah menyelinap pergi. Husin heran melihat tingkah Paman Kikuk. Tak lama kemudian....
KUSSUSANI
Naik Egrang Setinggi Pohon
“Awas-awas, minggir! Juara egrang dataaang!” seru Paman Kikuk. Orang-orang kaget. Paman Kikuk datang mengendarai egrang setinggi pohon kelapa.
KUSSUSANI
Naik Egrang Setinggi Pohon
Waktu melangkah, kaki egrangnya yang panjang membuat orang-orang buru-buru minggir. Akibatnya, mereka menjadi saling berdesakan. Keributan pun terjadi.
KUSSUSANI
Naik Egrang Setinggi Pohon
Orang-orang kalang kabut. Paman Kikuk jadi sulit mengendalikan egrangnya. Ia kehilangan keseimbangan. Lalu... kraaak! Awaaaaasss...!
KUSSUSANI
Naik Egrang Setinggi Pohon
Prang! Grubyak! Gedebuk! Adaaaooo...! Ibu-ibu menjerit kaget. Anak-anak kecil menangis. Lapangan jadi semakin kacau. Pak RT menutup muka, “Pak Kikuuuuk...!” keluhnya pasrah. (Joko)
KOMENTAR