Ana hidup sebatang kara di hutan. Ia punya kelinci peliharaan bernama Piput. Ana senang berjalan-jalan di hutan bersama Piput. Ia suka memetik sebuah bunga, kemudian menciumnya.
“Wangi, ya!” kata Piput.
Ana memetik banyak bunga. Beberapa waktu kemudian, tangannya pun sudah penuh dengan bunga.
“Besok akan kujual di pasar,” kata Ana.
Kemudian, datanglah seekor burung tekukur, dan hinggap di bahu Ana. “Ana, ayo kita bermain petak umpet!”
Ana dan Piput bersemangat dan siap untuk bermain. Sore itu, mereka bermain sampai puas.
Setelah selesai bermain petak umpet, Ana dan Piput memutuskan untuk pulang. Ana menari-nari sambil melompat-lompat. Ia memang gadis yang periang. Namun, hari sudah malam. Mereka bingung mencari jalan pulang karena gelap. Semua jalan tampak sama, dan mereka terus kembali ke tempat yang sama.
Untungnya, seekor burung hantu datang menolong mereka. Burung hantu menyuruh mereka mengikuti jalan yang sudah diterangi oleh kunang-kunang. Tiba-tiba, terdengar suara teriakan dan tertawa dari sebuah tempat. Banyak hewan di tempat itu, dan semuanya tampak bahagia di sana!
“Ada apa ini?” tanya Ana kepada Piput karena sedikit terkejut.
“Aku juga sangat penasaran,” jawab Piput yang sama bingungnya dengan Ana.
“Itu adalah acara ulangtahun Oli!” jawab para burung hantu dengan nada yang indah seperti paduan suara.
Oli adalah burung hantu besar cokelat. Ia hinggap di tangkai itu dengan megah, sambil memimpin paduan suara para burung hitam dengan mengayunkan tangkai pohon hazel. Tampak para kelinci yang menari-nari dengan para rubah. Ada juga seekor tupai dan mengajak seekor monyet menari. Semua tampak akrab dan gembira.
Ana pun berlari ke tempat itu karena sangat ingin bergabung di pesta itu. Ia menari dengan Piput, dan hewan-hewan itu mengelilinginya. Kemudian, ia pun menari juga dengan para rubah. Ia menari begitu bahagia, sampai ia kehabisan napas, dan pakaiannya pun berantakan. Karena ia senang, ia tidak peduli dan terus menari.
“Ana, ayo menyanyi bersama kami!” ajak burung hitam. Tanpa ragu, Ana langsung bernyanyi bersama burung-burung itu.
“Bagus, bagus sekali suaramu, Ana!” puji semua binatang disitu ketika Ana selesai menyanyikan lagunya.
“Sekarang, saatnya menyegarkan kembali pikiran dan tubuh kita. Ada minuman sehat untuk kita semu!” kata Oli dengan gagah sambil merangkul Ana dengan sayap kanannya.
Semua yang ada di tempat itu minum nektar dan madu yang telah diracik spesial buatan Oli. Sebuah pesta yang menyenangkan!
Tidak terasa, pagi pun mulai tiba. Semua binatang kembali ke rumah masing-masing. Malam yang melelahkan, namun menyenangkan. Ana, dan Piput pun juga kembali ke rumah. Sampai di rumah, Ana langsung tidur ke kasurnya yang empuk. Ia tidur dengan nyenyak sambil mengingat pengalaman indahnya semalam.
Teks: Rizki
Source | : | (Dok. Majalah Bobo / Fabel) |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR