Siang itu hanya ada Runi dan Rudi di rumah. Bu Dini sedang mengantarkan Datuk ke dokter. Datuk harus cek kesehatan setiap bulan sekali. Hari ini adalah harinya Datuk harus ke dokter.
“Rudi, main, yuk,” ajak Runi.
“Hmmm,” gumam Rudi.
Rudi sedang asyik dengan lukisannya. Kedua tangannya memegang palet dan kuas sementara matanya melihat goresan yang telah dibuatnya di atas kanvas. Rudi memang suka melukis di waktu senggangnya.
“Nanti aja. Aku lagi melukis,” jawab Rudi setelah melihat Runi mendekatinya.
“Ya sudah. Aku main game di tab saja,” sahut Runi sambil mengambil komputer tablet.
Komputer tablet itu adalah hadiah yang diberikan Pak Heru untuk Runi dan Rudi. Mereka harus bergantian menggunakannya.
“Rudi, aku bosan dengan permainan-permainan ini. Ayo kita main,” ujar Runi.
“Tinggal unduh saja permainan yang baru,” sahut Rudi cepat.
Runi pun segera mencari permainan baru yang dapat diunduh secara gratis. Ia menemukan sebuah permainan tentang memasak. Runi segera mengunduh dan memainkannya.
“Nah, ini baru permainan yang seru,” ucap Runi.
Kedua anak itu asyik dengan kegiatannya sendiri. Rudi asyik dengan lukisannya sementara Runi dengan permainan barunya. Tanpa terasa sore pun tiba. Datuk dan Bu Dini datang.
“Selamat sore, kalian sudah makan? Kenapa kalian tidak bermain bersama?”” tanya Datuk.
Runi dan Rudi berpandangan. Mereka berdua lupa makan siang. Mereka sibuk sendiri-sendiri sampai lupa waktu. Sementara itu, Bu Dini segera bergerak ke dapur untuk menyiapkan makanan.
“Tumben, kamu sampai lupa makan,” canda Bu Dini saat melihat Runi.
“Aku tadi sedang main game baru tentang masakan,” jawab Runi.
“Ooo, pantas saja sampai lupa makan. Seperti Rudi yang suka lukisan,” sahut Bu Dini.
Rudi dan Runi kembali lagi ke kesibukannya masing-masing. Bu Dini menghentikan mereka sejenak pada waktu makan malam supaya mereka tidak lupa makan lagi. Setelah itu, mereka kembali melanjutkan kegiatan masing-masing. Melihat kesibukan mereka, Datuk mengurungkan niatnya. Semula, Datuk mau bercerita tentang masa kecilnya. Datuk bahkan membawa foto dirinya waktu masih kecil.
Rudi sibuk dengan lukisannya sedangkan Runi dengan permainan di komputer tabletnya. Mereka asyik sendiri sampai kelelahan. Kedua anak itu pun akhirnya tertidur di perpustakaan.
“Hei, bangun,” tegur seorang anak laki-laki. Anak itu sebaya dengan Runi dan Rudi.
“Siapa kamu? Mengapa kamu ada di rumah kami?” tanya Runi.
“Aku suka rumah ini,” jawab anak itu.
“Kalian suka main game? Ini ada game bagus, tentang lukisan,” ujar anak itu sambil menunjuk komputer tablet Runi.
“Mana? Game yang mana?” tanya Runi dan Rudi serempak. Kedua anak itu sama-sama tertarik.
Anak misterius itu menunjuk-nunjuk pada layar sentuh dan membuka sebuah aplikasi permainan yang dapat dimainkan berdua. Rudi dan Runi memainkan permainan itu dengan petunjuk dari teman baru mereka.
“Horeee, kita berhasil membuat lukisan yang indah,” sorak Rudi dan Runi kompak.
Kegembiraan mereka itu berakhir saat mereka terbangun di lantai perpustakaan. Seberkas sinar matahari nampak dari balik gorden. Ternyata sudah pagi. Rupanya mereka tertidur dan bermimpi. Kedua anak itu saling memandang dengan heran. Mereka bertambah heran saat menceritakan mimpi masing-masing. Mimpi mereka hampir sama.
“Runi, bagaimana kalau kita main game bersama seperti di mimpi kita?” usul Rudi.
“Yuk. Eh, kok, game-nya tidak ada, ya?” ucap Runi heran.
“Tentu saja tidak ada. Itu, kan, cuma mimpi. Bagaimana kalau kita berdua langsung melukisnya di kanvas?” ujar Rudi.
“Aku boleh melukis bersamamu?” tanya Runi tak percaya.
Anggukan Rudi menjawab pertanyaan Runi. Kedua anak itu melukis di kanvas yang sama. Tangan dan wajah mereka belepotan cat. Lukisan mereka pun tak bisa dikatakan indah. Namun mereka tetap bersukacita. Tak jauh dari situ terlihat Datuk tersenyum bahagia. Di tangan Datuk ada selembar foto hitam putih. Foto itu adalah foto Datuk saat masih kecil. Anak yang ada di dalam foto itu mirip sekali dengan yang ada di mimpi Runi dan Rudi.
Bersambung
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Sylvana Hamaring Toemon.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR