Husin baru saja pulang berlatih skateboard. “Belajar apa kamu hari ini, Sin?” tanya Paman Kikuk . “Hari ini, aku sudah boleh meluncur di arena,” ujar Husin bersemangat.
KUSSUSANI
Skater
“Haiyah! Gitu aja bangga! Kalau cuma meluncur di arena, kamu enggak usah ikut klub.
Belajar saja sama aku,” tukas Paman Kikuk. “Sini, aku tunjukkan main skateboard yang oke!”
KUSSUSANI
Skater
“Emang Paman bisa?” ledek Husin. “Belum tahu, ya? Gini gini, aku ini mantan skater handal, Sin,” sumbar Paman Kikuk.
Paman Kikuk langsung meluncur dengan skateboard Husin.
KUSSUSANI
Skater
Paman Kikuk mengayuh dengan kencang. Ia meluncur keluar halaman rumah dengan cepat. Diiiiin...! Ciiit...! GUBRAK!
Seorang pengendara motor menyeruduk tukang baso.
KUSSUSANI
Skater
Paman Kikuk nyelonong ke jalan tanpa lihat kanan kiri. Rupanya, Paman Kikuk kesulitan mengendalikan skateboardnya.
Ia zig zag ke kanan dan ke kiri tak beraturan.
KUSSUSANI
Skater
“Minggiiiiirrr...! Minggiiiiiirrr...!” teriak Paman Kikuk pada orang-orang di trotoar dan pengendara motor di jalan.
“Heeei...! Balikin rambutkuuu...!” teriak seorang bapak.
KUSSUSANI
Skater
“Aduuuh... belanjaanku...!” pekik seorang ibu. Paman Kikuk menyerempet banyak orang di sepanjang jalan di kompleksnya.
Ketika mendekati tikungan....
KUSSUSANI
Skater
“Waaa...!” “E-e-e... stooop...! Jangaaan...!” KRUMPYANG! “Aduuuh... apa yang kamu lakukan?
Kamu hancurkan seluruh daganganku!” bentak seorang penjual cendol. Ups!
(Cerita : Joko/ Ilustrasi: Sabariman )
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Mengenal Rumah Adat Honai Khas Papua, Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR