Krisna memperlambat langkahnya. Nyaris saja ia terjatuh di bawah pohon terdekat. Jantungnya berdetak kencang seperti akan meledak. Butiran keringat menutupi dahi cokelatnya. Ia terengah-engah hampir kehabisan napas.
Utul si macan tutul, berlari dengan gesit, ikut bergabung dengannya.
“Cepat sekali kamu!” puji Krisna kagum, sambil terengah-engah.
"Lariku pasti cepat, Krisna! Lihatlah, tubuhku ini memang diciptakan untuk berlari. Aku harus menangkap mangsa yang berlari cepat. Aku juga harus lari cepat dari kejaran musuhku. Percuma kamu mau menyaingi aku. Aku akan selalu menang!” sombong Utul.
"Apa kamu yakin, kamu bisa selalu menang?” tanya Krisna. "Aku akan menantangmu! Besok kita bertemu di dekat pohon ini lagi ya, untuk balapan lagi!” tantang Krisna.
Krisna adalah pengurus hewan-hewan yang tinggal di kebun binatang milik Raja. Kebun binatang itu sangat luas. Hampir semua hewan liar ada di dalamnya, termasuk si Utul, macan tutul sahabat Krisna.
Keesokan subuhnya, di saat udara masih dingin, Krisna menemui temannya, Bisma si penjaga kebun binatang.
“Apa aku bisa ikut naik mobil jipmu?” tanya Krisna.
Bisma langsung mengijinkan. Krisna duduk di bagian belakang jip tua yang biasanya berkeliling di kebun binatang itu. Krisna tahu, jip Bisma pasti akan melewati pohon tempat Utul menunggu.
Di dekat pohon, Utul memang sudah menunggu sambil melakukan pemanasan. Ia mengerakkan otot-ototnya, dan bersiap untuk berlari sekencang mungkin. Tiba-tiba, ia mendengar bunyi mobil jip datang.
Ketika melihat ke arah jip, Utul terbelalak kaget. Tampak Krisna di belakang jip sendag bertepuk tangan sambil tertawa melihat Utul.
Source | : | (Dok. Majalah Bobo / Fabel) |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR