“Kami akan membantu Bu Selma membuat pancake gandum,” kata Pietro.
“Iya betul, kami akan membantu Bu Selma,” lanjut si Kuda Emas.
Si Kambing meniup bara api yang mati. Pietro memecahkan telur. Si Kuda Emas mencampur susu. Si Kelinci Putih menuangkan tepung gandum ke tempat adonan. Semua binatang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing untuk membuat pancake. Adonan pun selesai.
Semua binatang melihat si Kuda Emas memasukan adonan ke panci pancake. “Tenang, semuanya boleh bergantian” kata si Kuda Emas. “Lihat caraku menuangkan adonan ini ya! Kalian harus berhati-hati agar tidak tumpah!” Si Kuda Emas melempar pancake itu ke langit, hampir mengenai langit-langit pondok itu. Kemudian pancake itu jatuh lagi tepat di tengah panci.
“Hebaat!” sorak Bu Selma sambil bertepuk tangan. “ Kuda Emas, tolong ambilkan toples selai di laci itu!”
Saat si Kuda Emas mengambil toples selai, yang lain bergantian membuat pancake. Pietro membuka toples-toples selai itu dan mencelupkan jarinya ke dalamnya. “Rasberi, blueberi, blackberi, dan blackcurrant, semuanya enak!”
“Pak Kambing, tolong buka botol sari buah apel itu!” kata Bu Selma.
Pop! Pop! Sari buah itu mengeluarkan buih. Bu Selma mengambil gelas-gelas untuk menyajikan sari buah buat mereka semua.
Setelah makan, Kambing dan hewan-hewan lainnya mengantuk. Mereka tertidur di jerami. Si Kuda Emas dan si Kelinci Putih berlari-lari di padang rumput di tengah sunyinya malam. Sementara Pietro membantu Bu Selma membersihkan piring-piring dan gelas, serta menghabiskan sisa-sisa selai yang ada.
Matahari tampak mulai menyinari langit. Langit mulai berubah menjadi warna pink. “Saatnya kembali ke komidi putar,” kata si Kuda Emas.
“Sampai jumpa, Kuda Emas! Aku akan sering-sering kembali ke komidi putar!” seru Pietro saat mereka berpisah.
Teks: Rizki
Dok. Majalah Bobo
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | (Dok. Majalah Bobo / Fabel) |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR