Ternyata, membersihkan telinga dengan korek kuping itu kurang tepat. Korek kuping bisa membuat kotoran telinga terdorong kembali ke bagian dalam.
Selain itu, korek kuping juga bisa membuat gendang telinga dan ossicles menjadi rusak.
Untuk menghidari hal itu, gunakanlah alat mengambil kotoran telinga.
Alat ini memiliki ceruk kecil yang tumpul di bagian ujungnya. Ceruk kecil itu bisa membersihkan telinga lebih baik, daripada korek kuping.
4. Terapi Lilin
Beberapa orang suka melakukan terapi lilin untuk membersihkan kotoran di telinga mereka.
Saat melakukan terapi lilin, semua kotoran yang ada di dalam telinga akan terangkat.
Terapi lilin memang biasa mengangkat kotoran telinga secara maksimal, namun terapi ini juga bisa meningkatkan tekanan pada gendang telinga.
Seperti kita tahu, jika tekanan pada gendang telinga terlalu kuat, kemungkinan gendang telinga untuk pecah semakin besar.
5. Menggunakan Alat Suntik
Selain menggunakan terapi lilin, beberapa orang suka membersihkan telinganya dengan menggunakan alat suntik.
Alat suntik itu difungsikan sebagai penyemprot air ke dalam telinga.
Konon, cara itu bisa membuat kotoran telinga keluar bersama air yang disemprotkan. Cara itu terlihat praktis, namun sebenarnya kurang aman.
Air yang dimasukkan ke dalam telinga bisa saja tertahan di dalam dan mengganggu pendengaran kita.
Lalu, bagaimana cara membersihkan kotoran telinga yang benar?
Kotoran telinga sebaiknya dibersihkan dengan alat pengambil kotoran telinga. Saat menggunakan alat ini, ambillah kotoran telinga yang berada di dekat lubang luar telinga. Jika kotorannya masih berada di dalam, jangan dikorek! Hal itu bisa melukai bagian dalam telinga.
Foto: publicdomainpictures.net
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR