Apakah di daerahmu ada pegunungan kapur atau karst? Pegunungan kapur sering disamakan dengan daerah yang gersang, sulit air, dan penduduk miskin. Kesannya, seperti daerah tak berguna. Padahal, pegunungan kapur ini sangat berjasa sebagi tandon air raksasa bagi penduduk di sekitarnya.
Pegunungan Kapur
Pegunungan kapur disebut juga kawasan karst. Kawasan karst biasanya berupa bentangan pegunungan kapur yang memiliki tebing-tebing terjal, gua-gua alam, dan sungai bawah tanah.
Setiap tebing, gua, dan aliran sungai dari bawah tanah di kawasan karst sangat unik. Tergantung dari proses pelarutan batuan gamping dengan air hujan yang jatuh di kawasan itu.
Sesuai sifatnya, batuan kapur atau gamping tidak bisa menahan air, sehingga air hujan yang jatuh di kawasan ini akan segera meresap. Selain itu, sifat batuan kapur juga mudah larut oleh air hujan, sehingga terbentuklah rekahan-rekahan dan lorong-lorong aliran air yang kemudian membentuk gua-gua dan sungai-sungai dalam tanah.
Tandon Air
Meskipun pada permukaan pegunungan kapur itu kering, di dalam pori-pori pegunungan kapur mampu menyimpan banyak sekali air. Maka tak salah kalau pegunungan kapur itu ibarat tandon air raksasa yang akan melepaskan airnya pelan-pelan melalui mata air dan sungai-sungai bawah tanah.
Dengan pasokan air dari pegunungan kapur, daerah pertanian di sekitar pegunungan kapur biasanya sangat maju. Dengan tersedianya mata air yang keluar sepanjang tahun, masyarakat sekitar juga tidak perlu membeli air untuk keperluan minum, mandi, dan mencuci.
Gua di Pegunungan Kapur
Gua-gua di pegunungan kapur sangat berharga bagi ilmu pengetahuan. Para ahli sering mengadakan penelitian untuk mencari jejak dan peninggalan manusia masa prasejarah.
Bagi petani, gua adalah rumah bagi pembasmi hama pertanian. Betapa tidak, di dalam gua biasanya dihuni burung walet, kelelawar, dan burung hantu. Hewan-hewan ini adalah satwa sahabat petani, karena mereka suka memangsa hama pertanian, seperti kutu dan serangga.
Sedangkan bagi masyarakat pada umumnya, gua yang indah juga bisa dijadikan tempat wisata. O ya, apakah di daerahmu ada gua tempat wisata?
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR