Selain kaya akan bahasa, Indonesia juga kaya akan permainan tradisional, lo. Setiap pulau punya permainan khasnya masing-masing.
Sumatera – Cak Ingking Gerpak
Sebelum bermain, kita harus menyiapkan potongan tembikar dan menggambar beberapa petak dengan bentuk tertentu di atas tanah.
Permainan dimulai dengan melempar potongan tembikar ke dalam petak pertama. Jika berhasil (tidak mengenai garis), kita bisa mulai melompati setiap petak dengan satu kaki. Setelah sampai di petak terakhir, kita harus berputar dan kembali ke petak sebelumnya. O iya, potongan tembikar yang tadi kita lempar harus diambil saat kembali. Jika tidak, kita akan dianggap gugur.
Jawa – Cublak Suweng
Permainan ini biasanya dilakukan oleh empat orang atau lebih. Sebelum memulai permainan, kita harus hompimpa dulu untuk mencari seorang penebak. Orang yang bertugas menjadi penebak harus tengkurap dengan mata tertutup, sedangkan teman-teman yang lain akan menaruh telapak tangannya di atas punggung penjaga.
Permainan dimulai dengan menyentuhkan kerikil pada setiap telapak tangan sambil menyanyikan lagu “Cublak Cublak Suweng”. Orang yang telapak tangannya tersentuh kerikil saat lagu selesai harus memegang kerikil. Setelah itu, penjaga boleh membuka mata dan menebak siapakah orang yang memegang kerikil.
Kalimantan – Sepak Blek
Dalam permainan ini dibutuhkan kaleng bekas yang diisi kerikil kecil. Kaleng tersebut akan diletakkan di tengah lingkaran. Selanjutnya, salah seorang akan menendang kaleng tersebut sejauh mungkin. Orang yang kalah dalam hompimpa (penjaga) akan mengambil kaleng itu dan meletakkannya di tengah lingkaran, sedangkan anak yang lain akan bersembunyi.
Penjaga bertugas mencari teman-teman yang bersembunyi. Tapi, ia juga harus menjaga kaleng yang ada di dalam lingkaran. Jika teman yang bersembunyi berhasil menendang kaleng tanpa ketahuan, maka permainan akan dimulai dari awal lagi. O iya, beberapa diantara kamu mungkin mengenal permainan ini dengan nama petak umpet.
Sulawesi – Nogarata
Nogarata itu permainan congklak. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang. Cara memainkannya cukup mudah, kita hanya perlu menaruh setiap kerikil pada lubang yang sudah disediakan. Permainan akan berhenti jika kerikil terakhir kita jatuh di lubang yang kosong. O iya, kerikil untuk bermain congklak bisa diganti dengan biji sawo atau kulit kerang.
Nusa Tenggara – Logok
Permainan ini bisa dilakukan oleh anak-anak hingga laki-laki dewasa. Sebelum memulai permainan ini, para peserta harus menyiapkan logok (tempurung kelapa yang berbentuk segi lima) sebanyak 8 – 10 buah, tongkat bambu sepanjang 60 cm, dan tabak.
Logok-logok itu akan ditancapkan di atas tanah dengan jarak yang berbeda-beda. Tugas para pemain adalah memukul logok dengan tongkat bambu. Logok yang dipukul itu harus mengenai tabak yang berjarak 10 meter.
Peserta yang paling banyak memukul logok hingga mengenai tabak akan keluar sebagai pemenang. O iya, peserta yang kalah akan menerima hukuman sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum permainan dimulai.
Papua – Kayu Malele
Anak-anak di Biak, Papua, punya permainan bernama kayu malele. Permainan ini dilakukan dilakukan oleh dua kelompok beranggotakan 3 – 5 orang. Untuk melakukan permainan ini kita harus melubangi tanah secukupnya dan menyiapkandua buah batang kayu. Batang kayu pertama berukuran 50 cm, sedangkan batang kayu kedua berukuran 20 cm.
Kayu berukuran 20 cm akan diletakkan di atas lubang. Setelah itu, kelompok yang menang suit akan mengayunkan kayu 20 cm dengan kayu 50 cm. Kelompok yang kalah suit harus menangkap kayu berukuran 20 cm supaya tidak jatuh ke tanah.
Jika tidak berhasil ditangkap, kelompok yang kalah suit harus mengambil kayu berukuran 20 cm dan melemparkannya ke lubang.
Nah, Teman-teman, itulah beberapa permainan tradisional dari Indonesia Barat hingga Indonesia Timur. Beragam bukan?
Foto: Willa
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR