Siapa yang pernah makan papeda? Kalau teman-teman ke Ternate, jangan lupa mampir ke rumah makan yang terletak di bagian belakang Pasar Gamalama. Di rumah makan ini, kita bisa mencicipi papeda, lengkap dengan lauk pauk khas Ternate.
Menu Khas Maluku Utara
Salah satu rumah makan yang menyediakan menu khas Maluku Utara adalah Rumah makan Popeda Kie Raha. Rumah makan ini terlihat sangat sederhana.
Saat memasuki rumah makan ini, kita akan mendapati aneka menu khas Maluku Utara terhidang di meja. Ada makanan pokok yang mengenyangkan, seperti pisang rebus dan kasbi atau singkong rebus.
Selain itu, ada sayuran matang yang sudah direbus, seperti kecipir, serta sayuran mentah (lalapan) seperti terong bulat. Lauknya berupa ikan goreng dan gohu ikan.
Gohu ikan adalah daging ikan mentah (biasanya tuna) yang dipotong kecil-kecil, lalu disiram dengan adonan bumbu dan minyak panas.
Mana nasinya? Tidak ada! Pisang rebus dan singkong rebus adalah makanan pokok pengganti nasi. Kalau mau kenyang, kita tinggal makan pisang rebus atau singkong dengan lauk ikan atau gohu.
Mana Papeda?
Kalau ingin makan papeda, kita harus bilang kepada penjaga warung. Mereka akan segera membuatkan bubur papeda untuk kita.
Membuat bubur papeda sangat mudah dan cepat. Tepung sagu cukup dicampur dengan air hangat lalu diaduk hingga menjadi bubur papeda. Papeda siap dihidangkan dengan kuah asam pedas.
Putar dengan Sumpit
Papeda akan ditempatkan di dalam baskom kecil. Untuk mengambil papeda dari baskom ke piring ada caranya. Caranya, gunakan dua sumpit, celupkan ke dalam papeda, lalu putar sampai papeda terangkat dan pindahkan ke piring yang sudah diberi kuah asam pedas. Ambil papeda secukupnya, lalu papeda siap disantap.
Mengapa piring tempat papeda harus diberi kuah asam pedas? Tujuannya agar papeda tidak lengket sehingga mudah disantap.
Untuk lauknya, silakan pilih sesuai selera. Mau ikan goreng atau gohu ikan? Yang jelas di rumah makan ini tidak tersedia ayam goreng, rendang, tahu, tempe, perkedel, atau telur dadar.
Foto-foto: Rio Manadona | Bobo
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR