Syuuutt... laba-laba mengeluarkan benangnya. Wuih... benang-benang yang dihasilkan tampak keemasan di bawah sinar mentari. Yap, dialah laba-laba pemintal benang emas dari genus nephila.
Nephila yang Cinta Memintal
Nephila itu istilah dari bahasa Yunani kuno. Nen artinya memintal. Philos artinya cinta. Jadi, nephila artinya cinta memintal.
Benang Emas yang Berguna
Bzzz... Hup! Lebah hinggap di jaring emas. Yap, bukan cuma manusia, lo, yang tertarik dengan warna emas. Lebah juga suka warna emas. Nah, jaring laba-laba dari benang emas itu akan menarik perhatian lebah. Jaring laba-laba itu lengket, akibatnya si lebah pun terjebak. Laba-laba tinggal mendekat dan memakan si lebah.
Selain itu, di tempat yang teduh, jaringnya akan tersamar ke latar belakangnya. Jadi, si laba-laba takkan diganggu hewan predator.
Jaring Laba-Laba Anti Peluru
Keunikan benang laba-laba emas ini bukan warnanya saja. Jaring keemasan yang dihasilkan juga sangat kuat. Kabarnya, sampai hampir menandingi kuatnya rompi anti peluru! Wow! Kerennya lagi, selain tahan peluru, jaring laba-laba itu juga tahan lama. Bisa bertahan sampai beberapa tahun.
Jaring Besar, Laba-Labanya Juga Besar
Jaring yang dibuat laba-laba nephila, diameternya bisa sampai 1 meter. Bahkan, ada laporan yang menyebut jaring sepanjang 6 meter dengan lebar 2 meter. Karena kuat dan besar, burung-burung kecil bisa tersangkut di jaring ini dan menjadi makanan laba-laba.
Yap, enggak heran, sih, kalau laba-labanya bisa makan burung. Soalnya, laba-laba nephila adalah jenis laba-laba terbesar. Badannya saja 4-5 cm, belum termasuk kaki-kakinya yang panjang.
Jubah Emas Laba-Laba
Benang emas laba-laba ini tentu cantik jika dipintal menjadi kain. Yup, itulah yang dilakukan Simon Peers dan Nicholas Godley. Setiap hari mereka menangkap laba-laba dan mengumpulkan benangnya selama 20 menit.
Setelah itu, laba-laba dikembalikan ke alam. Benang halus emas itu dipintal lagi sampai menjadi benang yang bisa ditenun menjadi kain dan bordiran. Untuk menjadi satu jubah emas, diperlukan satu juta laba-laba. Waaahhh... banyak sekali, ya!
Teks: Dikha, Foto: Creative Commons
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR