Gemericik air terjun langsung terdengar begitu mesin speed boat yang mengangkut turis dimatikan. Para turis segera mengenakan jaket pelampung, lalu byuuur ke laut.
Jatuh ke Laut
Untuk mendekati air terjun, kita harus berenang beberapa saat di laut. Begitu sampai di air terjun, kepala langsung terasa cesss… tersiram air yang jatuh dari tebing curam. Airnya bersih, dingin, dan segar. Itulah air terjun Kahatola.
Air terjun Kahatola merupakan salah satu air terjun yang unik. Air terjun ini berada di tebing pantai, sehingga airnya langsung jatuh ke laut. Selain itu, air terjun ini tidak memiliki sungai.
Sumber air terjun berasal dari air yang terkumpul di sebuah cekungan. Air dalam cekungan berasal dari rembesan air dan embun yang berasal dari hutan di sekitarnya. Air yang terkumpul lalu mengalir ke sebuah tebing curam dan langsung terjun ke laut.
Air terjun Kahatola terletak di sebuah teluk di Nusa Kahatola yang dibatasi dinding batu terjal. Speed boat tidak bisa sembarangan memasuki teluk karena lautnya dangkal dan penuh dengan terumbu karang.
Untuk mendekati air terjun, speed boat akan berjalan pelan-pelan mengikuti alur yang tidak ditumbuhi terumbu karang di dekat tebing sebelah kanan.
Tebing-Tebing Terjal
Air terjun Kahatola sangat indah. Para penggemar olahraga diving yang sedang menyelam di spot-spot terumbu karang di sekitar Kepuluan Loloda biasanya akan singgah ke sini.
Selain ke air terjun dengan airnya yang dingin-dingin segar, para turis juga bisa menyaksikan gua-gua kelelawar dan tebing-tebing terjal yang memesona.
Air terjun Kahatola terletak di Kepulauan Loloda di Laut Maluku yang dalam. Tempat ini hanya bisa dicapai lewat laut dengan speed boat dari Teluk Jailolo dengan waktu sekitar empat jam.
Perjalanan ke air terjun Kahatola memang cukup melelahkan. Namun, keindahan air terjun dengan tebing-tebingnya yang curam tak akan hilang dalam kenangan.
Foto-foto: Sigit Wahyu
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR