Di Palembang, bukan hanya pempek yang bikin lidah bergoyang. Kemplangnya pun bisa bikin ketagihan.
Ketagihan Gurihnya
Kemplang adalah nama kerupuk yang berbahan baku ikan. Sama seperti pempek, dulu, kempalng dibuat dari bahan ikan belida. Namun, saat ini, kemplang dibuat dari ikan gabus. Sebab, ikan belida sudah langka, sehingga mahal sekali harganya. Padahal, jika dibuat dari ikan belida, rasanya lebih gurih. Sebab, daging ikan belida lebih manis dan dagingnya lebih lembut.
Cara Tradisional
Kemplang dibuat dengan cara tradisional dan dikerjakan di rumah-rumah penduduk. Pertama, ikan dipotong-potong, dicuci bersih, lalu digiling hingga halus. Setelah itu, dicampurkan sagu dan berbagai bumbu. Kemudian, diadon hingga kenyal. Adonan itupun dibungkus dan dibentuk seperti lontong, tetapi ukurannya lebih panjang. Setelah itu, adonan akan dipotong-potong, dijemur, disale, lalu digoreng atau dipanggang.
Dua Kali Digoreng
Menggoreng kemplang tidak dapat dilakukan sembarangan. Minyak gorengnya harus dari minyak kelapa. Sebab, ini akan membuat rasa kemplang semakin gurih. Kemplang mentah yang sudah kering juga tidak dapat langsung dicemplungkan dalam minyak panas. Akan tetapi, harus digoreng dulu dalam wajan berisi minyak setengah panas. Setelah sedikit mengembang, barulah kemplang dipindah ke wajan yang berisi minyak panas. Tujuannya, agar kemplang bisa mengembang penuh.
Diasapi Hingga Mengembang
Selain kempang goreng, ada juga kemplang panggang. Kemplang panggang dibuat di atas arang yang membara. Sebelum digoreng atau dipanggang, kemplang disale dulu. Yakni, diasapi sampai kering benar. Tujuannya, agar kemplang dapat mengembang lebih baik ketika digoreng ataupun dipanggang. Kemplang panggang rasanya beda dari kemplang goreng. Sebab, tidak ada minyak kelapa yang meresap di dalamnya.
Ada kemplang goreng, ada pula kempang panggang. Bentuknya pun beraneka ragam. Namun, semua sama-sama gurih, sama-sama bikin lidah bergoyang.
Teks: Joko, Foto: Ricky Martin
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR