“Kamu tahu, Ki! Gajah itu punya ingatan yang sangat kuat. Ia tidak mudah lupa,” kata Tahuni-Tahutu pada Oki . “Kalau kau tak percaya, ayo kita buktikan!” katanya lagi.
KUSSUSANI
Gajah Tak Pernah Lupa
Ia lalu mengajak Oki ke taman istana. Di sana ada Hirup Air. Tahuni-Tahutu memberi Hirup Air kacang pedas. “Wah, jangan jahil begitu!” cegah Nirmala .
KUSSUSANI
Gajah Tak Pernah Lupa
Namun Hirup Air sudah terlanjut menelan kacang pedas itu. “TOEET…” Hirup Air menerompet karena kepedasan.
Ia cepat-cepat menghirup air untuk menghilangkan pedas.
KUSSUSANI
Gajah Tak Pernah Lupa
Esoknya, Tahuni-Tahutu kembali mendekati Hirup Air. Ia memberikan kacang pedas lagi pada Hirup Air, tapi Hirup Air tak mau.
“Nah, aku betul, kan!” kata Tahuni-Tahutu.
KUSSUSANI
Gajah Tak Pernah Lupa
“Hirup Air tak mau lagi makan kacang ini. Dia masih ingat kalau kacang ini pedas.
Hahaha… aku memang jenius,” tawa Tahuni-Tahutu sok tahu. Oki jadi sebal padanya.
KUSSUSANI
Gajah Tak Pernah Lupa
“TOEEET… “ Wah, tiba-tiba Hirup Air menerompet lagi. Ia lalu mengangkat Tahuni-Tahutu dengan belalainya.
“Hei, hei, turunkan akuuu!” teriak kurcaci sok tahu itu.
KUSSUSANI
Gajah Tak Pernah Lupa
Hirup Air lalu melempar Tahuni-Tahutu ke kolam. BYUURRR… Ukh, ukh, Tahuni-Tahutu basah kuyup.
“Hahaha… makanya jangan sembarangan pada gajah. Gajah memang tidak mudah lupa. Ia ingat pada kacang pedas.
Ia juga ingat siapa yang kemarin memberinya kacang pedas. hahaha…” tawa Oki geli.
(Cerita: Vanda P/ Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR