Kalau tidak ada sinyal dan pulsa, smartphone kita tidak bisa digunakan untuk menelepon dan berinternet. Mau tahu alasannya? Ayo, kita pelajari.
Sinyal
Sinyal adalah kabel maya berupa gelombang elektronik. Sinyal merupakan jalan raya bagi lalu lintas pulsa yang bertugas mengangkut suara dan data seperti teks, gambar, film, dan lainnya. Dengan membeli pulsa kita bisa menelpon, mengirim sms, internetan, nonton Youtube, download game, dan lainnya.
Akan tetapi, sinyal baru ada kalau ada antena BTS (Base Transceiver Station). Sedangkan pulsa baru ada kalau nomer kita sudah terdaftar dan mendapat izin menggunakan sinyal, yaitu dengan membeli pulsa dengan kuota tertentu.
Baca Juga: Rahasia Ponsel dan Antena BTS
Perjalanan Suara
Bagaimana perjalanan suara saat kita menelepon teman dengan menggunakan smartphone? Setelah memasukkan nomor telepon yang dituju, pulsa di nomer kita akan terhubung ke BTS terdekat melewati antena tegak.
Dari BTS pulsa akan dipancarkan ke stasiun pengontrol yang disebut BSC (Base Station Controle) lewat antena berbentuk bundar yang disebut radiolink. Dari BSC pulsa akan diteruskan ke pusat kendali dan masuk ke server komputer yang disebut MSC (Mobile Switching Center).
Komputer di MSC akan mengolah dan secara otamatis mencari di BTS mana telepon teman yang kita hubungi tadi berada. Begitu nomor telepon yang dimaksud ditemukan, pulsa akan tersambung dan terdengar bunyi, "nguuukkk… nguuukkk". Begitu telepon teman yang kita hubungi diangkat, maka pulsa pada nomer ponsel kita mulai dipotong.
Kalau telepon tidak diangkat, komputer di MSC otomatis akan memberitahu kita dengan jawaban, “Telepon sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.”
MSC Otaknya Smarphone
MSC memang menjadi otaknya proses komunikasi dalam smartphone, karena MSC secara otomatis akan mencatat semua data percakapan. Seperti mencatat nomor telepon yang dihubungi dan lokasinya, lokasi dari mana kita menelepon, tanggal, jam, dan berapa lama kita bicara, dan sebagainya.
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR