Dulu, sebelum ada telepon pintar (smartphone), HP (handphone) memiliki banyak sebutan. Ada yang menyebutnya ponsel atau telepon seluler, telepon genggam, juga mobile phone. Namun aslinya, alat komunikasi ini disebut celular phone atau telepon seluler, disingkat ponsel. Mau tahu, kenapa alat komunikasi ini disebut telepon seluler?
Tanpa Kabel = Wireless
Apa bedanya telepon seluler dengan telepon rumah? Telepon rumah menggunakan dua kabel sebagai media untuk menghantarkan frekuensi yang berisi suara atau data. Oleh karena itu, telepon rumah digolongkan wireline (dengan kabel). Kalau telepon seluler frekuensi dikirim tanpa kabel atau wireless.
Menggunakan Dua Frekuensi
Seperti kita ketahui, alat komunikasi HT (handy talkie) juga tidak menggunakan kabel. Tetapi, HT dan ponsel berbeda. Coba kita perhatikan saat polisi berkomunikasi dengan HT.
Kalau dia sedang bicara, lawan bicara di seberang sana hanya bisa mendengarkan. Sebaliknya kalau lawan bicara di kejauhan sana berbicara, gantian dia yang mendengarkan. Kenapa mereka berbicara bergantian? Karena HT menggunakan satu frekuensi.
Frekuensi itu digunakan untuk mengirim suara dan menerima. Nah, di sini bedanya! Kalau ponsel menggunakan dua frekuensi yang berbeda. Satu untuk mengirim dan satunya untuk menerima, sehingga kita berbicara sekaligus bisa mendengarkan.
Frekuensi Itu Seperti Arus Air
Frekuensi merupakan sinyal listrik yang telah diolah sehingga bisa membawa suara, gambar, dan data-data yang kita kirimkan, baik lewat kabel mau pun tanpa kabel. Gampangnya, frekuensi itu seperti arus air yang mampu menghanyutkan benda yang ada di sungai.
Dengan Sistem Sel
Telepon seluler diciptakan untuk mengatasi keterbatasan alat komunikasi. Bayangkan, kemampuan sebuah HT hanya mampu menjangkau sampai 3 kilometer. Nah, untuk bisa berkomunikasi dengan lawan bicara yang jaraknya ratusan kilometer, maka diatasi dengan sistem sel-sel, yaitu dengan membangun BTS.
BTS singkatan dari Base Transceiver Station. Nah, alat komunikasi ini disebut telepon seluler karena komunikasi telepon dilakukan lewat sel-sel berupa BTS. Tanpa ada sel-sel itu, sebuah telepon seluler tidak bisa digunakan. Di dalam setiap sel, ada sinyal. Sinyal tersebut diaktifkan oleh BTS.
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR