Anak-anak kelinci sedang ke minimarket dekat rumah. “Eh, ini kan keripik kentang kegemaran kita!” seru Coreng sambil menunjuk pengumuman. “Beli keripik kentang berhadiah handphone,” baca Bobo. Wow, asyik!
Bobo dan adik-adiknya langsung membeli keripik kentang. “Kalau dapat HP, bisa buat telepon-teleponan sama Lobi Lobi,” kata Coreng. Mereka berebutan membuka bungkus keripik. Setiap bungkus keripik, ada kupon untuk digosok.
“Yaaah... belum beruntung!” kata Bobo. “Aku dapat!” seru Upik. “Berhadiah sebungkus keripik kentang!” Upik pergi ke minimarket untuk menukarkan kuponnya. “Semoga kali ini dapat HP,” kata penjaga minimarket.
Sayang, Upik belum beruntung. Anak-anak semakin penasaran. “Kita coba lagi, yuk!” ajak Coreng. Anak-anak membeli keripik kentang lagi. “Jangan banyak-banyak, Anak-anak, nanti batuk,” pesan Emak.
Ah, tapi anak-anak bandel. Diam-diam, mereka membeli banyak keripik kentang di minimarket. “Kita makan di rumah Paman Gembul!” usul Upik. Anak-anak berlari ke rumah Paman Gembul membawa keripik kentang.
“Wah, ini juga keripik kentang kegemaranku!” sambut Paman Gembul. Lagi-lagi anak-anak membeli banyak keripik kentang. Kali ini Paman Gembul yang membayarnya. “Huuh, semua belum beruntung!” gerutu Paman Gembul.
Pagi harinya, anak-anak batuk. “Pasti karena kebanyakan keripik kentang!” tebak Emak. Paman Gembul juga datang sambil batuk-batuk. Emak jadi curiga. “Aha, kalian makan keripik kentang di rumah Paman Gembul, ya?”
“Aku pulang!” seru Bapak. “Anak-anak, ternyata keripik kentang kegemaran kalian berhadiah HP, lo!” kata Bapak. Wah, Bapak juga membeli banyak keripik kentang. Aduhaduh... kalau sudah begini, Emak deh, yang pusing!
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR