Nyam nyam nyam… Enak sekali,” gumam Ola. “Ola, bagi, dong,” pinta Bona dan Kaka. Ola tidak mau berbagi. “Ola pelit,” kata Kaka. “Sudah, jangan bertengkar,” lerai Bona.
Esoknya… “Duh, gigiku sakit,” ujar Ola. “Ola kebanyakan makan gulali, sih,” ledek Kaka. “Ayo kita ke dokter gigi,” ajak Bona.
Aku takut ke dokter gigi,” ujar Ola memelas. “Kami akan menemani, kok,” hibur Bona. Kaka yang masih kesal pada Ola tidak menjawab. Bona pun mengantarkan Ola ke dokter gigi.
Diam-diam Kaka mengikuti. “Ha ha ha,” terdengar tawa Ola. “Kok, Ola malah tertawa? Bukannya sedang sakit gigi?” gumam Kaka penasaran.
Srrr… Kaka segera meluncur ke arah Ola dan Bona yang sedang tertawa. “Ha ha ha… Bona lucu sekali. Sakit gigiku jadi berkurang, deh,” tawa Ola.
“Siapa pasien berikutnya?” tanya Pak Heri. “Saya, Pak!” jawab Ola. “Lo, kok malah tertawa senang,” ujar Pak Heri bingung. “Ha ha ha,” kali ini Kaka yang tertawa. Akhirnya semua pun ikut tertawa.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Ana, Ilustrasi: Mono
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR