“Paman enggak berenang?” tanya Husin pada Paman Kikuk. Paman Kikuk menggeleng. Padahal, mereka sudah sampai di kolam renang. “Aku enggak bawa baju ganti, Sin. Lagipula, sebentar lagi aku harus menjemput Bibi Ndari!”
KUSSUSANI
Pistol Air
Husin pun berenang sendirian. Sementara Paman Kikuk memilih duduk santai di tepi kolam.
“Eh, punya siapa, nih?” Paman Kikuk menemukan pistol air mainan di kursi santainya. Currr! Dia menembakkan air dari pistol mainan itu.
KUSSUSANI
Pistol Air
“Hi hi, asyik juga!” Timbul niat iseng Paman Kikuk. Cuurrr! Cuuurrr!
Diam-diam, dia menembakkan air ke orang-orang yang melintas di depannya. Lalu, dia pura-pura membaca koran.
KUSSUSANI
Pistol Air
Tentu saja, mereka yang terkena semprotan air, jadi kebingungan.
Sementara Paman Kikuk justru terkikik geli di balik korannya. Hadeeeh, si Paman usil banget, ya!
KUSSUSANI
Pistol Air
“Hei, Pak!” terdengar suara teguran. Paman Kikuk menoleh. Astaga, seorang lelaki bertubuh tinggi besar memergoki aksi jahilnya.
Lelaki itu berlari mendekatinya. Wah, gawat… Paman Kikuk langsung kabur ketakutan.
KUSSUSANI
Pistol Air
Lelaki itu mengejarnya. Karena terburu-buru, Paman Kikuk menabrak seorang pengunjung kolam renang.
Brukkk! Tubuhnya jadi hilang keseimbangan! Byurrr! Paman Kikuk pun jatuh ke dalam kolam!
KUSSUSANI
Pistol Air
Lelaki itu mendekati Paman Kikuk di kolam. “Ampun, Paaak! Saya cuma iseng, kok! Sungguh!” teriak Paman Kikuk gemetar.
Lelaki itu kebingungan. “Eh? Saya mau ambil pistol air mainan anak saya yang tertinggal!”
KUSSUSANI
Pistol Air
Setelah mengambil pistol air mainan anaknya, lelaki itu pergi. “Aduuuh, kalau basah kuyup begini, bagaimana
aku bisa menjemput Bibi Ndari?” gerutu Paman Kikuk. Husin hanya tertawa geli. Paman, sih, suka kelewat usil! (Cerita: Dwi/Ilustrasi: Sabariman)
KOMENTAR