Nirmala lewat di depan jendela sekolah. Kurcaci-kurcaci kecil tampak mengantuk. Padahal Pak ABC semangat mengajari mereka berhitung. “Dua tambah tiga, berapaa?”
KUSSUSANI
Belajar Berhitung
Nirmala melihat ke halaman sekolah. Ada Oki dan teman-temannya mengejar kupu-kupu dan kelinci.
Di langit biru juga tampak awan-awan putih. “Ah, aku tahu!” seru Nirmala.
KUSSUSANI
Belajar Berhitung
Nirmala lalu menari-nari berputar di tengah halaman. Tak lupa mengayunkan tongkat wasiatnya.
“Sim salabim, sim salabim, sim salabiim…” Oki dan teman-temannya heran melihat Nirmala.
Pak ABC sampai keluar dari kelas, heran melihat tingkah Nirmala.
KUSSUSANI
Belajar Berhitung
“Kamu menyulap apa, Nirmala?” tanya para kurcaci. “Kamu menyulap apa, Nirmala?” tanya Pak ABC.
Nirmala berbisik kepada mereka. Pak ABC tampak senang.
KUSSUSANI
Belajar Berhitung
Kurcaci-kurcaci kecil lalu diajak keluar dari kelas. “Ayo, ayo, semua belajar di halaman…” ajak Pak ABC.
“Kita akan menghitung benda-benda di alam ini,” kata Pak ABC lagi.
KUSSUSANI
Belajar Berhitung
Kurcaci-kurcaci kecil sangat gembira. “Hei, lihat! Ada lima gumpalan awan!” teriak mereka.
“Ada tujuh kupu-kupu. Dan delapan ekor kelinci,” seru mereka lagi. “Jangan lupa! Ada tujuh kakak kurcaci!” teriak salah satu kurcaci.
Nirmala tersenyum melihat mereka. Pak ABC juga gembira karena kini murid-muridnya tidak lesu lagi.
(Cerita : Vanda P/ Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Perbedaan Kalimat Perbandingan dan Kalimat Analogi, Materi Bahasa Indonesia
KOMENTAR