Saat ini Gunung Agung, gunung api tertinggi di Bali, sedang menunjukkan aktivitas dalam status awas.
Terdapat empat desa di sekitar Gunung Agung yang ditetapkan sebagai zona merah, yaitu desa yang berada dalam radius 12 km dari puncak gunung.
Desa Selat biasanya dilewati jika ingin mendaki Gunung Agung. Sebagian warganya berprofesi sebagai petani. Di desa ini juga terdapat beberapa kebun salak. Posisi desa ini ada di Selatan Gunung Agung. Pada saat meletuskan Gunung Agung tahun 1963, desa ini bebas dari aliran lahar panas.
Di desa ini mengalir sungai bernama Telaga Waja. Sungai ini biasa dijadikan tempat arung jeram, berawal dari Desa Rendang, dan berkahir di Desa Muncan. Dari desa ini, kita bisa menikmati keindahan pemandangan di sekitar Gunung Agung.
Sebagian besar wilayah di desa ini digunakan sebagai lahan pertanian dan perkebunan.
Di Desa Sebudi terdapat Pura Kahyangan Jagat Taman Sari Giri Tohlangkir. Jika tidak berkabut, dari pura ini kita bisa melihat puncak Gunung Agung. Selain itu, di Desa Sebudi juga terdapat monumen peringatan meletusnya Gunung Agung pada tahun 1963. Monumen ini terletak di depan Kantor Kelurahan Desa Sebudi. Di sana tercatat ada 545 korban saat meletusnya Gunung Agung.
Desa Besakih terletak di kecamatan Rendang. Desa ini terkenal sebagai kawasan tempat suci karena terdapat sebuah pura terbesar di Bali, yaitu Pura Besakih. Desa ini ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional sejak tahun 2013.
Sebagain besar penduduk di keempat desa ini tengah mengungsi ke tempat yang lebih aman karena aktivits Gunung Agung saat ini. Aktivitas penduduk harus dihentikan sementara sampai kondisi kembali aman untuk tinggal.
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR