Hujas air, hujan es, atau salju itu sudah biasa dan sudah sering kita dengar. Namun ternyata ada fenomena hujan lainnya yang terjadi berbagai belahan di dunia, lo, teman-teman. Kira-kira fenomena hujan apa saja, ya, yang pernah terjadi?
1. Hujan Ikan
Fenomena hujan sudah pernah terjadi di beberapa negara seperti India, Singapura, Sri Lanka, Australia, dan Filipina. Namun hujan ikan selalu rutin terjadi di Yoro, Honduras yang dinamakan peristiwa Lluvia de Peces. Fenomena ini terjadi setiap tahun saat badai hujan besar menyebabkan ratusan ikan berjatuhan dari langit dan memenuhi jalanan kota.
Lluvia de Peces pertama kali terjadi pada tahun 1800-an di Honduras bahkan sampai sekarang hujan ikan menjadi daya tarik tersendiri bagi kota Yoro.
2. Hujan Daging
Hujan daging atau The Kentucky Meat Shower merupakan fenomena hujan yang terjadi di Kentucky, Amerika Serikat pada tanggal 3 Maret 1876. Hujan ini turun dari langit dalam bentuk gumpalan-gumpalan besarnya sekitar 5-10 sentimeter. Gumpalan-gumpalan tersebut berserakan di tanah dan terlihat seperti daging.
Menurut Scientific American, gumpalan tersebut bukanlah daging tetapi nostoc. Nostoc ini sejenis bakteri yang tubuhnya mengembang dan membesar berkali-kali lipat jika terkena air. Meski ternyata penjelasan tersebut juga belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Selain di Kentucky, hujan daging ini terjadi juga di daerah Amerika Serikat yang lain. Seperti Tennessee, Simpon County, Los Nietos Township, dan Olympian Springs.
3. Hujan Laba-laba
Hujan laba-laba terjadi di bulan Mei 2015 di daerah Tablelands, Australia. Fenomena ini disebut dengan Angel Hair oleh penduduk di sana. Ratusan laba-laba jatuh dari langit dan membuat jaring-jaring halus yang membentuk gundukan-gundukan kecil.
Sebenarnya ini merupakan hal biasa bagi laba-laba, yang biasa disebut dengan ‘ballooning’. Ini adalah teknik transportasi yang dilakukan laba-laba ketika mereka memanjat tempat yang tinggi. Namun yang menjadikannya unik adalah aktivitas ‘ballooning’ tersebut dilakukan secara bersamaan oleh ratusan laba-laba. Sehingga tampak seperti serbuan hujan laba-laba.
4. Hujan Merah
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR