Hari ini ada arisan keluarga. “Dung, tolong hitung jumlah tamunya, supaya Emak bisa menuangkan minuman untuk mereka,” perintah Emak kepada Dung Dung.
Wah, banyak juga tamu yang datang! “Satu… dua… tiga…,” Dung Dung mulai menghitung dari balik jendela. Dung Dung terlihat sibuk sekali.
Hmm… acara sudah lama dimulai, kok minuman belum dikeluarkan juga, ya? Tamu-tamu sudah mulai gelisah karena kehausan. Apalagi, cuaca sangat panas.
“Bo, Dung Dung ke mana, sih? Kenapa lama sekali?” tanya Emak kebingungan. Emak menyuruh Bobo menghitung jumlah tamu yang hadir.
Ah, Bobo sudah kembali. Emak segera menuangkan minuman. “Sruuup… ahh… segarnya,” komentar Bibi Titi Teliti setelah menghabiskan segelas sirup jeruk buatan Emak.
Tapi, ke mana Dung Dung, ya? Padahal Emak sudah menyisakan segelas sirup jeruk dan sepotong kue tart lezat buat Dung Dung.
“Tigabelas… empatbelas… limabelas…” Olala, rupanya Dung Dung masih sibuk menghitung dari balik jendela. Tidak hanya jumlah tamu yang dihitungnya, tapi juga jumlah sepatu, tas, bahkan kancing baju yang dipakai para tamu. Ah, dasar Dung Dung si hobi hitung!
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Vero. Ilustrasi: Rudi
10 Dampak Negatif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sylvana Toemon |
KOMENTAR