Manusia mambuat rumah? Pasti sudah dengar. Manusia membuat gedung? Pasti sudah dengar juga. Kalau manusia membuat pulau? Memang bisa? Bisa dong, 5 pulau ini dibuat oleh manusia!
Flevoland
Pada 1 Januari 1986, Flevolan dijadikan provinsi ke-12 di Belanda. Sebelum dijadikan provinsi, wilayah ini hanya sebuah teluk, lo! Untuk mengubah teluk menjadi tempat tinggal, masyarakat di sana membuat bendungan yang bisa menghubungkan kedua sisi teluk. Setelah itu, bagian tengah yang berair ditimbun dengan tanah secara perlahan. Lama kelamaan, daerah itupun tertutup oleh tanah dan berubah menjadi pulau kecil yang dihuni oleh 400.000 orang.
Kamfers Dam
Pulau berbentuk huruf S ini awalnya merupakan sebuah rawa yang mongering. Pada tahun 2006, beberapa lembaga mengubahnya menjadi pulau buatan untuk pembiakan flamingo. Afrika punya empat tempat pembiakan flamingo, salah satunya adalah Kafers Dam ini.
Sayang, air dari saluran pembuangan membuat pulau ini hampir terendam. Bayi dan telur flamingo pun banyak yang tenggelam dan keracunan karena airnya tercemar. Kasihan, ya!
Kansai
Kansai adalah nama sebuah bandara di Jepang. Yap, bandara ini didirikan di atas pulau buatan manusia. Tempat ini dibangun dari tahun 1987 – 1990 dan baru bisa dibuka untuk umum pada tahun 1994. Awalnya, pemerintah Jepang ingin mendirikan bandara di Osaka.
Tetapi, penduduk dan petani di sana menolak. Alasannya, bandara membuat banyak polusi. Akhirnya, pemerintah Jepang pun memutuskan untuk membuat bandara di atas laut. Keren, ya, Teman-teman.
Thilafushi
Pulau Thilafushi dulunya adalah sebuah laguna (danau yang ada di sekitar pantai dan dikelilingi oleh karang atau pasir). Pada tahun 1992, laguna itu dibangun menjadi sebuah pulau untuk membuang sampah.
Supaya tidak merusak pemandangan, sampah dilapisi pasir dan tanah. Semakin hari, sampah yang dibuang ke sana terus bertambah. Orang-orang yang membuang sampah ke sana semakin tidak tertib. Akhirnya, sampah pun berserakan dan mengeluarkan bau.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR