Sepatu ini terbuat dari alga. Teman-teman tahu alga, kan? Alga adalah golongan tumbuhan yang hidup di air laut maupun air tawar, tapi lebih banyak ditemukan di air laut. Waah.. unik, ya! Bagaimana caranya 'menyulap' alga menjadi sepatu? Yuk, cari tahu!
Sepatu Galahad
Galahad Clark, dari keluarga pembuat sepatu merk terkenal Clarks, bisa dikatakan cukup nekat. Ia mendesain sepatunya sendiri yang terbuat dari alga. Vivobarefoot, perusahaan sepatu berdesain minimalis miliknya, meluncurkan sepatu ini pada 2014.
Sepatu dari alga ini disebut Galahad, memberikan alternatif bagi orang-orang yang tidak ingin memakai sepatu. Sebab, solnya yang tipis dirancang untuk berlari sehingga setiap saraf di kaki terhubung dengan permukaan tanah yang sedang diinjak.
Bagaimana Caranya Alga Berubah Menjadi Sepatu?
Dari hasil penelitian yang dilakukan Vivobarefoot, ganggang yang sudah dipanen akan dikeringkan.
Lalu, diproses dengan polimerisasi menjadi pelet, dan digabungkan dengan senyawa lain untuk membentuk busa yang fleksibel dan lentur. Ganggang yang digunakan adalah ganggang biru-hijau, yang merupakan sebuah polimer.
Ganggang ini disedot dari danau dan dikeringkan di bawah sinar matahari secara terus-menerus, sehingga menghasilkan serpihan seperti arang. Serpihan ini lalu dihancurkan menjadi bubuk, lalu dibuat menjadi pelet. Kemudian, pelet diinjeksi ke dalam panel untuk dibuat serat.
Kualitas busa yang dihasilkan alga dikatakan serupa dengan busa yang berasal dari minyak bumi tradisional. Busa alga cukup fleksibel untuk digulung menjadi bola, dengan sebuah sol putih tipis yang bagian atasnya ditutup dengan lapisan berlubang-lubang.
Serunya, sepatu dari alga ini kuat dan bisa dipakai di tanah kering, sungai, maupun di laut. Sebab, lubang-lubang di sepatu ini dirancang untuk menyiram air keluar.
Ramah Lingkungan
Berkolaborasi dengan perusahaan Foam Bloom yang berpusat di San Diego, Amerika, Vivobarefoot menciptakan sepatu alga versi Ultra III yang telah diperbarui dan lebih ramah lingkungan.
Setiap pasang sepatu dikatakan bisa membantu 57 galon air yang telah disaring kembali ke habitat alaminya, dan mencegah CO2 yang jumlahnya setara dengan 40 buah balon terlepas ke atmosfer Bumi.
Alga yang digunakan sebagai bahan pembuat sepatu ini dipanen dari sumber air tawar. Kelebihan alga di danau dan kolam bisa mengancam kehidupan biota laut atau pasokan air minum.
Tahun lalu, Florida mengumumkan keadaan darurat di lantaran alga yang nyaris memenuhi garis pantai. Bloom mengunjungi saluran air yang ditumbuhi alga yang tinggi, mengumpulkan alga, dan menggunakan kelembapannya untuk menciptakan bahan seperti busa yang digunakan pada sepatu Vivobarefoot.
Dengan mengeluarkan alga dari sistem kelautan dan mengganti bahan berbasis bensin dengan bahan ramah lingkungan, Foam Bloom dapat mengatasi masalah alga. Dengan banyaknya alga yang tumbuh di berbagai belahan dunia, Galahad berharap bisa membuat miliaran pasang sepatu yang sangat ringan ini.
Penulis | : | Lila |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR