Mencuci tangan dengan sabun dapat menghilangkan bakteri-bakteri. Setelah itu, tangan dikeringkan dengan mesin pengering tangan. Eits.. tapi, mesin pengering tangan malah bisa menyebarkan bakteri, lo.
Bakteri Lebih Banyak
Sekelompok peneliti dari Inggris melakukan perbandingan pada orang-orang yang mengeringkan tangan dengan menggunakan tisu, mesing pengering elektrik (tangan diletakkan di bawah mesin), dan mesing pengering jet (tangan dimasukkan ke celah mesin).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mesin pengering jet menyebarkan bakteri 1.300 kali lebih banyak daripada tisu. Sedangkan mesin pengering elektrik menyebarkan bakteri 20 kali lebih banyak dibandingkan penggunaan tisu. Wow! Banyak sekali, ya.
Sarang Kuman
Toilet umum mengandung bakteri dalam jumlah yang sangat banyak, karena banyak orang yang keluar masuk toilet. Mesin pengering tangan akan mengambil udara yang terkontaminasi bakteri di toilet dan dikeluarkan untuk mengeringkan tangan kita. Maka bakteri-bakteri yang masih terkandung di udara itu akan menempel ke tangan kita yang berada sangat dekat dengan mesin.
Udara yang keluar dari mesin pengering juga akan menyebar ke sekitar tangan kita. Nah, bakteri-bakteri yang terkandung di dalam udara itu juga ikut menyebar sejauh hampir 3 meter dari mesin itu, sehingga bakteri bisa menempel pada orang-orang yang berada di dekat mesin.
Masih Bolehkah Menggunakan Mesin?
Sebenarnya, lebih baik teman-teman menggunakan tisu untuk mengeringkan tangan setelah dicuci. Tapi jika tidak ada tisu, teman-teman tetap boleh menggunakan mesin pengering tangan, asalkan tidak menggosok-gosokkan kedua tangan. Biarkan tangan diam di bawah mesin selama 30 detik. Hal ini bisa mengurangi penyebaran bakteri walaupun hanya sedikit.
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR