“Di istanaku, aku memiliki tiga lemari cermin waktu. Di lemari pertama, ada cermin yang memantulkan kejadian di masa lalu. Di lemari kedua, ada cermin yang memantulkan peristiwa yang sedang terjadi. Di cermin lemari ketiga, kita bisa melihat tempat penyimpanan Buku Masa Depan. Apa yang aku baca di Buku Masa Depan inilah yang membuat aku sedih. Ternyata, setelah berkenalan denganku, Putri Argentina nantinya akan mengejek dan menertawakan aku. Tapi… aku tetap ingin berkenalan dan bersahabat dengan putri cantik itu…”
Pangeran Pulau Emas terpukau mendengar percakapan ini. Sebab, Putri Argentina adalah adik perempuannya. Ia berharap, adiknya kelak mau membujuk Pangeran Tanah untuk membantu membebaskan Rosalie. Jadi, dengan gembira Pangeran Pulau Emas kembali ke istana ayahnya.
Tak terasa, tiga bulan pun berlalu. Dewi Pelindung datang berkunjung lagi ke Pulau Emas. Pangeran Pulau Emas memohon sebutir kerikil ajaib lagi, dan Dewi Pelindung memberikan kerikil itu padanya.
Begitu mendapatkan kerikil itu, Pangeran Pulau Emas bergegas pergi ke hutan lagi. Ia kembali ke tempat istana yang mengurung Rosalie dan masuk ke dalamnya. Namun Rosalie ternyata sudah tidak ada di kurungan itu lagi.
Dengan panik Pangeran Pulau Emas mencari di seluruh penjuru istana. Namun ia tetapi tak menemukannya. Di saat ia hampir putus asa, tiba-tiba ia teringat cerita Pangeran Tanah tentang lemari-lemari waktu di istananya. Maka Pangeran Pulau Emas bergegas mencari pohon oak besar milik Pangeran Tanah.
Ia sangat gembira saat menemukan lorong rahasia dan masuk ke dalam lemari masa kini. Pada cermin di lemari itu, Pangeran Pulau Emas melihat Rosalie sedang duduk sambil menangis. Ia dikelilingi makhluk-makhluk udara yang menjaganya siang dan malam. Rupanya Rosalie dikurung di dalam istana di atas bukit batu yang terletak di tepi pantai.
Ia pun bertekad untuk menemukan sahabatnya itu dengan berlayar. Namun nasib buruk kembali datang. Ia tak bisa melihat daratan saat badai dahsyat muncul. Berjam-jam kapal layarnya diterpa badai, sampai dihempas ke bebatuan dan hancur.
Pangeran cukup beruntung karena ia memegang patahan tiang kapal yang mengambang. Ia pun terapung-apung di tengah angin dan ombak. Akhirnya ia terlempar ke sebuah pulau.
Di pantai pulau itu, ia mendengar suara mengerikan. Ia bergerak mendekat dengan hati-hati. Tak lama kemudian, ia melihat dua naga besar yang menjaga gerbang pulau itu. Tubuh mereka ditutupi sisik berkilauan. Api keluar dari mulut dan hidungnya. Namun karena Pangeran Pulau Emas menggunakan kerikil ajaib, kedua naga itu tak melihatnya saat ia menyelinap melewati mereka.
Pangeran berjalan-jalan di sepanjang pantai menghabiskan hari-harinya. Ia tak tahu harus pergi kemana untuk mencari Rosalie.
(Bersambung)
Teks: Adaptasi Dongeng Eropa / Dok. Majalah Bobo
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR