Ukuran udon memang berbeda dibandingkan dengan mi lainnya. Diameternya lebih besar sehingga terlihat seperti mi raksasa.
Diperkenalkan oleh Orang Tiongkok
Walaupun dikenal sebagai mi dari Jepang, ternyata mi ini konon diperkenalkan oleh orang Tiongkok pada masa dinasti Tang. Pada masa itu, udon tidak berbentuk seperti mi, tapi mirip dengan wonton (sejenis pangsit).
Udon menjadi populer di Jepang karena menjadi hidangan utama penganut agama Buddha. Akhirnya pada zaman Edo, udon mulai berkembang di Jepang, mulai dari lingkungan kerajaan hingga ke seluruh masyarakat.
Pembuatan Udon
Udon terbuat dari tepung terigu yang diaduk dengan air, lalu ditambah garam dan cuka hingga lentur. Adonan ini nantinya dipotong tebal dan agar lebar. Tekstur udon lebih kenyal dan warnanya lebih putih dibandingkan mi lainnya.
Udon bisa dijual dalam keadaan segar atau beku untuk diolah sendiri atau yang siap saji dan tinggal makan. Jika ingin diolah sendiri, udon bisa disiram dengan air panas agar menjadi lunak.
Variasi Udon
Salah satu hal yang menarik dari udon adalah mi ini bisa divariasikan dengan banyak bahan lainnya.
Secara sederhana, udon sudah bisa disajikan dengan kuah bening dari kaldu dashi, shoyu, atau miso. Selain berkuah, udon juga bisa diolah dengan cara digoreng, biasa disebut yaki udon.
Udon bisa ditambahkan beragam bahan makanan, seperti ayam, seafood, bakso, nori, dan sayuran. Udon juga bisa dicampur dengan keju dan telur. Semuanya bisa dibuat sesuai selera.
Mi kenyal dari Jepang ini sebaiknya dikonsumsi pada saat hangat terutama agar rasa kuahnya lebih sedap, walaupun terkadang ada yang memang sengaja menyajikannya dalam bentuk dingin.
Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR